SuaraJawaTengah.id - Slamet (60), petugas hansip meninggal dunia diduga akibat kelelahan selama bertugas menjaga Pemilu 2019 di tempat pemungutan suara (TPS) 09 Kelurahan Kober, Purwokerto Barat, Jawa Tengah.
Istri mendiang Slamet, Warsiti (55) pun masih tak menyangka hidup suaminya akan berakhir. Dia pun mengenang sosok Slamet yang telah memberikan lima anak dan empat cucu selama puluhan tahun membina bahtera rumah tangga.
“Kami sangat kehilangan dan nggak menyangka sama sekali ini bakal terjadi. Terlebih saya yang sudah hidup bersamanya puluhan tahun,” kata Warsiti seperti dilansir Satelitpost.com--jaringan Suara.com, Jumat (26/4/2019).
Menurut Warsiti, almarhum suaminya merupakan seorang yang sangat tenang dalam menghadapi segala hal, kemudian pekerja keras, dan tidak mudah mengeluh. Hal ini, kata dia, bisa terlihat dari bagaiama almarhum menjalankan tugas sebagai hansip dalam pemilu kali ini.
“Ia (suami) sudah mulai berangkat sebelum hari pencoblosan, membantu ngangkat perlengkapan TPS dan malamnya langsung bertugas jagain TPS,” katanya.
Belum sempat istirahat, pada hari pencoblosan itu, almarhum langsung berangkat menjaga dari pagi dan sampai pagi berikutnya. Ia hanya pulang ketika azan berkumandang untuk salat lima waktu dan untuk mandi.
“Kurang lebih tiga malam, suami saya tidak tidur. Ia juga nggak ngeluh yang begitu berat. Cuma ngerasa kecapean. Saya kira hanya cape biasa dan akan kembali pulih ketika sudah beristirahat,” katanya.
Tidak ada yang menyangka akan kehilangan Slamet, kata dia, pasalnya setelah selesai menjalankan tugas di TPS, meski masih merasa lelah, almarhum beraktivitas seperti biasanya yakni mengayuh becaknya dan mangkal di depan balai desa.
“Hari Sabtu itu, dia masih andong becak, tetapi hanya sebentar karena kata dia sepi tidak ada penumpang. Pada malam harinya, ia juga masih ngobrol dengan keluarga sambil nonton TV. Tidak ada tanda-tanda apapun,” katanya.
Baca Juga: 2 Pekerja China Jadi Korban Penculikan di Nigeria
Lantas Warsiti bercerita, pada Minggu (21/4/2019) itu setelah Slamet menjalankan salat Subuh, dirinya kembali merebah di kasur karena masih merasa kelelahan. Namun, sekitar pukul 06.00 WIB, badan almarhum kejang-kejang sehingga langsung dilarikan ke RS Ananda dan dinyatakan pembuluh darahnya sudah pecah.
“Akhirnya kami bawa ke RS Margono atas rujukan rumah sakit tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, setelah selama 6 jam mendapat perawatan, nyawanya tidak tertolong,” katanya.
Mengenang sosok ayahnya, Novi Purwanti yang masih belum percaya dengan kejadian yang begitu cepat ini mengatakan jika ayahnya memang hanya mengeluh kelelahan, tidak lebih. Baginya, sosok Slamet adalah seorang yang suka ngobrol dengan anak-anaknya.
“Kalau pulang ia selalu dekat dengan keluarga, sering ngajakin cucu bermain,” katanya.
Setelah tiadanya sosok suami dan ayah, keluarga hanya berharap semoga amal ibadah almarhum bisa diterima. “Saat ini, kami hanya bisa mendoakannya,” katanya.
Sementara itu, berdasar dari informasi dan berita media nasional, dikabarkan untuk para petugas penyelenggara yang meninggal ini akan mendapatkan santunan dari pemerintah. Namun, ketika dikonfirmasi ke KPU Banyumas, hal ini belum ada perkembangan informasi.
Berita Terkait
-
Melamun di TPS, Ketua KPPS Sleman Sempat Mengeluh Sebelum Bunuh Diri
-
Di Depan Jenazah KPPS, Ganjar: KPU Harus Urus Semua Ini!
-
Demi 1 Suara, Petugas Pemilu India Buat TPS di Hutan Terpencil Penuh Singa
-
Prabowo Sempat Video Call Sambil Buang Air Kecil Sebelum Meninggal Dunia
-
Berawal Ribut sama Istri di TPS, Caleg PDIP Keroyok Warga Sepulang Nyoblos
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC