Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Minggu, 12 Mei 2019 | 02:05 WIB
Atap rumah ambruk di Banyumas saat buka puasa. (Suara.com/Teguh Lumbiria)

SuaraJawaTengah.id - Kejadian memilukan dialami Sidiq (25), warga Grumbul Dukuh Nakim, RT 6 / RW 4 Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Suasana bahagia menikmati menu berbuka puasa berubah panik karena atap rumah yang ambruk.

Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Kusworo, peristiwa itu terjadi Rabu (9/5/2019), sekitar pukul 18.30 WIB. Hari itu, sepanjang sore terjadi hujan deras di sertai angin kencang.

Seperti biasa, Sidiq langsung menyantap menu usai memastikan waktu berbuka puasa telah tiba. Tak berselang lama, pria yang bekerja sebagai buruh itu mendapati hal aneh.

Baca Juga: Cililitan Banjir 3 Meter, Nenek-nenek Bertahan di Atap Rumah

“Saat pemilik sedang berbuka puasa, terdengar suara atap rumah patah, sehingga pemilik rumah langsung lari keluar rumah,” kata dia.

Kusworo yang turun ke lokasi bersama pihak terkait mencatat, pemilik rumah mengalami kerugian material Rp 25.000.000. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.

“Kerusakan terpusat pada atap rumah yang ambruk. Penyebabnya hujan deras disertai angin kencang,” kata dia.

Untuk sementara, lanjut Kusworo pemilik rumah masih tinggal di salah satu ruangan yang cukup memprihatinkan.

Diketahui, perkembangan musim di wilayah Jateng bagian selatan, saat ini masuk peralihan dari hujan menuju kemarau, atau dikenal musim pancaroba.

Baca Juga: Video Viral Tebar Uang dari Atap Rumah di Ponorogo Ternyata Hoaks

Sebagaimana disampaikan Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi pada BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, musim pancaroba rentan terjadi cuaca ekstrem. Satu di antaranya, yakni hujan lebat disertai dengan angin kencang.

Load More