Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 27 Mei 2019 | 16:10 WIB
Petugas BPBD menyalurkan air bersih ke Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, (20/5/2019). [Dokumentasi BPBD Banyumas]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan saat sekarang ini sudah memasuki awal musim kemarau.

Dari data yang disampaikan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap wilayah yang sudah masuk awal musim kemarau tersebut, yakni Cilacap bagian utara dan timur, serta sebagian kecil Banyumas.

“Sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan itu masuk musim kemarau sejak dasarian (10 hari) ketiga bulan Mei 2019 ini,” kata Prakirawan cuaca pada BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan pada Senin (27/5/2019).

Sebelumnya, untuk wilayah Jateng selatan yang masuk musim kemarau pada dasarian kedua bulan Mei ini, meliputi Kebumen bagian tenggara.

Baca Juga: Jelang Kemarau, Potensi Hujan di Indonesia Masih Tinggi

Selanjutnya, wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama bulan Juni, meliputi sebagian besar wilayah Banyumas dan Banjaregara.

Kemudian sebagian Cilacap sebelah barat dan timur laut, serta sebagian besar wilayah Purbalingga. Sebagian wilayah Kebumen juga masuk awal kemarau sejak 10 hari pertama bulan Juni 2019.

Adapun untuk wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada dasarian kedua bulan Juni, meIiputi Purbalingga bagian utara, sebagian kecil Kabupaten Banyumas bagian utara, dan wilayah barat laut Banjarnegara.

“Untuk wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada dasarian ketiga bulan Juni, yakni sebagian Kabupaten Cilacap bagian selatan,” kata dia.

Berkaitan dengan datangnya musim kering, pihaknya mengingatkan akan bahaya kekeringan. Sebab dengan minimnya curah hujan di musim kemarau, cukup rentan memicu kekurangan air bersih.

Baca Juga: Indonesia Diprakirakan Masuk Musim Kemarau pada April

“Sisi kebencanaan yang paling rentan terjadi saat kemarau berupa kekeringan,” kata Rendi.

Load More