SuaraJawaTengah.id - Febri Eko Cahyono (22), pemudik asal Wonogiri tengah asyik berbaring di sebuah tenda dum. Sambil meregangkan badan dalam dum, dia terlihat cukup menikmati suasana sejuk di tempat lapang Bukit Gombel Semarang. Suasana yang jarang dia dapatkan di kota perantauannya, Jakarta.
Eko sapaan akrabnya, menjadi salah satu pemudik yang singgah di Posko Rescue Mudik Gombel Semarang. Dia mengaku sudah menghabiskan satu malam tidur di 'hotel alam' untuk melepas penat selama perjalan mudik di posko itu.
Baginya posko itu unik. Memanfaatkan tanah lapang untuk mendirikan banyak tenda doom yang seolah mirip suasana nge-camp di pegunungan. Keberadaan posko itu sangat membantunya dan para pemudik lainnya, lantaran berada tepat pinggir jalan raya dengan keadaan yang menanjak.
Bagi pemudik sepeda motor yang akan menuju ke Solo atau Yogyakarta, dengan mudah menjumpai posko. Lantaran, Jalan Raya Bukit Gombel itu menjadi satu-satunya akses pemudik yang akan menuju Jateng bagian Selatan.
Baca Juga: Kemenhub: 31 Mei Puncak Arus Mudik
"Baru pertama singgah di sini, sekitar jam 19.00 WIB malam sampai sini. Tidurnya rasa nge-camp di gunung. Enak, nyaman, nggak ada nyamuk," kata Eko, Kamis (30/5/2019).
Lantaran betah, hingga siang hari Eko masih berada di lokasi posko, sembari membetulkan kendaraan roda duanya yang mengalami kerusakan pada jeruji jari-jari roda motornya.
"Mungkin lanjut perjalanan malam ini, biar perjalanan adem sampai Wonogiri," tuturnya.
Ketua Panitia Posko Rescue Mudik Gombel, Riski Ramadan menjelaskan posko mudik tersebut sengaja dibuat berbeda dengan posko mudik kebanyakan. Semua bangunan posko didirikan dari tenda doom.
Mulai dari ruang sekretariat, dapur umum, musala sampai tempat istirahat bagi pemudik. Setidaknya, ada delapan tenda doom khas pendaki gunung yang disediakan bagi pemudik. Masing-masing berkapasitas empat orang untuk istirahat.
Baca Juga: Gaet Alamat.com, Gojek Hadirkan Posko untuk Pemudik di 8 Titik Rest Area
"Basic kami pencinta alam, jadi kami juga ingin mengenalkan dunia pecinta alam. Apalagi lokasi jalur pemudik Bukit Gombel di ketinggian Kota Semarang," katanya.
Berita Terkait
-
Lapas Overkapasitas 89 Persen, DPR Desak Pemerintah Tambah Fasilitas dan Berantas Pungli
-
3 Tim BRI Liga 1 dengan Penampilan Amburadul: Ada Klub yang Incar Pratama Arhan
-
Tiga Klub Indonesia Terseret Sponsor Rumah Judi, Salah Satunya Berakhir Ngenes
-
BRI Liga 1: Juru Gedor Kurang Gacor, PSIS Semarang Punya Tugas yang Berat!
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang Gagal Perbaiki Peringkat Akibat Kalah dari Persebaya Surabaya
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis