SuaraJawaTengah.id - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Semarang akan berakhir besok, Sabtu (15/6/2019). Diprediksi akan banyak orang tua siswa mencabut berkas pendaftaran.
Kepala Sekolah SMPN 3 Semarang Eko Djatmiko, kepada Suara.com, Jumat (14/6/2019) mengatakan, kecil kemunginan banyak pendaftar di hari terakhir. Justru akan banyak yang mencabut berkas pendaftaran.
"Sebenarnya dari awal mendaftar orang tua siswa sudah bisa memprediksi apakah nilai anaknya mampu masuk pada sekolah yang dituju atau tidak," katanya.
Melalui jurnal (passing grade) pada website pendaftaran PPDB Kota Semarang, kata Eko, secara otomatis dapat terlihat rangking dari rumus hasil perhitungan zonasi saat mendaftar.
"Seperti di SMPN 3 Semarang kuota hanya 256, ada 324 pendaftar terverifikasi, misal setelah dihitung sendiri dan peringkat sendiri ada di posisi 257 atau 260 otomatis kemungkinan kecil atau tidak aman," jelasnya.
Dari hasil jurnal itu, jika masih ingin mendaftarkan anaknya di sekolah berstatus negeri, maka pilihan yang rasional orang tua siswa yakni dengan mencabut berkas pendaftaran jika dirasa nilainya dibawah perangkingan dan di luar kuota.
"Hari kedua pendaftaran malah sudah ada orang tua yang cabut berkas, karena ya itu, orang tua sudah bisa lihat NEM nya berapa, posisinya dimana," bebernya.
Untuk jadwal hari terakhir pendaftaran PPDB SMP besok Sabtu secara serentak akan dibatasi pada pukul 14.00 WIB, sedangkan untuk pencabutan berkas akan berkahir pada pukul 12.00 WIB.
Dari pencabutan berkas pendaftaran tersebut, orang tua bisa memantau kembali zonasi kelurahan. Apalagi ada beberapa kelurahan yang masuk dalam zonasi lebih dari satu sekolah negeri.
Baca Juga: Dewan Pendidikan Surabaya Diserbu Wali Murid yang Protes Sistem Zonasi
Sebagai contoh, dalam zonasi di SMPN 3 Semarang, ada Kelurahan Pandean Lamper dan Kelurahan Sambirejo ternyata masuk juga pada zonasi di SMPN 2, SMPN 4, dan SMPN 6 Semarang.
"Saya rasa itu waktu yang krusial, semua transparan, semua bisa memantau, kalau memang sudah dirasa tidak memungkinkan, harapannya dicabut, untuk mendaftar di sekolah lain yang memungkinkan," sarannya.
Sementara, Kepala Sekolah SMPN 1 Semarang Nining Sulistyaningsih juga menyarankan orang tua siswa untuk memantau melalui jurnal website PPDB SMP.
"Ya orang tua harus cermat dan menghadapi PPDB dengan kepala dingin sehingga tidak salah perhitungan. Pantau melalui jurnal di web PPDB SMP," ujarnya.
Di sekolahnya, Nining juga mengaku kemungkinan banyak pencabutan berkas pendaftaran akan terjadi pada hari terakhir pendaftaran besok Sabtu.
"Kalau sampai hari ini belum terlihat karena itu jurnal bergerak terus, besok bisa dipastikan ada yang mencabut berkas. Tapi di web juga diumumkan, disampaikan jika peringkat jurnal bukan sebagai hasil akhir atau resmi dari pengumuman, karena ada juga pilihan pertama dan kedua," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan