SuaraJawaTengah.id - Sejumlah SMA favorit di Semarang merasa tertantang dengan pemberlakuan sistem baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang ditetapkan kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) dan Pemprov Jateng.
Dalam sistem tersebut, mensyaratkan zonasi dalam PPDB mensyaratkan 20 persen melalui jalur prestasi dalam zonasi dan 10 persen di luar zonasi.
Hal tersebut tidak seperti PPDB sebelumnya yang mensyaratkan nilai NEM dalam penilaian diterima atau tidaknya peserta didik baru di suatu SMA.
"Ini menjadi tantangan bagi kami, karena nilai NEM tidak menjadi standar penerimaan. Semua menganut jarak terdekat dari sekolah," kata Communication and Cooperation Affairs SMAN 3 Semarang Arief Setyayoga, Rabu (19/6/2019).
SMAN 3 Semarang selama ini dikenal sebagai salah satu sekolah favorit sejak dahulu. Baik saat menganut sistem hasil ujian negara, rayonisasi, maupun saat zonasi yang ada sejak tahun lalu.
Tiap pembukaan tahun ajaran baru, hampir semua peserta didik berprestasi, baik dari Semarang maupun luar Semarang, akan mengincar kursi belajar di sekolah yang berada di Jalan Pemuda Semarang Nomor 147.
"Perubahan (sistem) itu tak masalah, kita malah lebih senang karena bisa memilih calon siswa yang berprestasi dari kuota 20 persen dalam zonasi dan 10 persen luar zonasi," bebernya.
Pihaknya juga tak mengkhawatirkan berkurangnya siswa baru berprestasi, menurutnya di SMAN 3 Semarang memiliki keunggulan kultur berprestasi baik akademisi maupun non-akademis.
"Jika ada anak yang kurang kuat maka akan termotivasi. Memang efeknya bagi yang tidak mampu ada yang terpental, mereka ada yang pindah sekolah," ujarnya.
Baca Juga: PPDB 2019, Ini Daftar 5 SMA Terbaik di Jakarta Selatan
SMA favorit lainnya yakni di SMAN 5 Semarang juga tak mengkhawatirkan berkurangnya siswa berprestasi memenuhi ruang kelas. Kuota 20 persen jalur prestasi dalam zonasi masih memberikan peluang yang dekat sekolah dan berprestasi untuk bisa diterima.
"Zonasi mengubah paradigma sekolah favorit terhapus. Justru ini saatnya membuktikan sekolah favorit mampu mencetak siswa berprestasi saat lulus nanti," terang Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang Titi Prihatiningsih.
Pihaknya menyebut, semua SMA kini memiliki modal yang sama untuk melakukan pemerataan siswa dan sekolah secara prestasi.
"Seperti yang diamanatkan undang-undang dan Pak Mendikbud, pemerataan siswa dan sekolah berprestasi. Kita ini tugas membuat siswa pintar, kalau masuk jadi 'gaplek' keluar jadi 'brownies' kan bagus," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Jawa Tengah Jumeri mengatakan zonasi mampu membangun budaya kompetisi yang sehat antarsekolah. Siswa dan guru bisa saling memotivasi untuk makin tekun belajar, kreatif, dan inovatif.
"Zonasi membuktikan pemerintah menjamin pelayanan pendidikan siswa yang berprestasi. Siswa berprestasi dapat diberikan peran sebagai partner dalam peningkatan pembelajaran di lingkungan sekolah," katanya.
Berita Terkait
-
Aksi Tolak Zonasi PPDB 2019 di Grahadi Didukung Ketua DPRD Kota Surabaya
-
Zonasi PPDB Tingkat SD di Sleman, Usia Jadi Prioritas
-
ID Pengguna PPDB Jenjang SD di Kabupaten Sleman Akan Dibagikan Besok
-
Perubahan Sistem Zonasi, Picu Tingginya Animo Pendaftaran PPDB Kota Depok
-
Tuai Banyak Masalah, PPDB Sistem Zonasi di Jatim Diminta Ditunda
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025