SuaraJawaTengah.id - Jelang puncak musim kemarau Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengawasi ketinggian debit air di puluhan waduk yang berada di provinsi tersebut. Pengawasan tersebut untuk menjaga ketinggian debit air yang mulai berkurang sejak awal kemarau.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah, Eko Yunianto mengemukakan sedikitnya ada 41 waduk di Jateng yang mengalami penurunan debit air pada awal musim kemarau tahun ini, bahkan penurunan sudah mencapai 24 persen debit air.
"Kami berupaya menjaga debit air di waduk-waduk yang debitnya terus mengalami penurunan saat memasuki musim kemarau," katanya seperti dilansir Antara, Selasa (25/6/2019).
Eko mengemukakan waduk yang sudah mengalami penurunan debit air antara lain, Waduk Malahayu, Waduk Cacaban, Waduk Kedungombo, Waduk Wadaslintang, Waduk Jatibarang, Waduk Penjalin, Waduk Jombor hingga Waduk Tempuran.
"Penurunan debit air terparah terjadi di Waduk Tempuran," ujarnya.
Eko mengungkapkan pihaknya sedang mempercepat proses pemeliharaan 41 waduk di 35 kabupaten/kota untuk menjaga aliran air ke lokasi pertanian tetap berfungsi dengan baik sekaligus memperkuat daya tampung waduk agar tetap terjaga.
"Paling tidak kami sudah memelihara 41 waduk atau setara 1,8 miliar meter per kubik agar daya tampung air dapat terjaga," katanya.
Menurut dia, penurunan debit air di waduk-waduk tersebut sesuai dengan informasi peringatan dini dari BMKG yang menyebutkan bahwa musim kemarau pada 2019 akan berlangsung cukup panjang hingga mencapai tujuh bulan.
"Saat ini tidak hanya waduk saja, sungai juga mengalami penyusutan debit air," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Gondang yang Mampu Mengairi 2 Kabupaten di Jateng
Ia berpendapat dengan kondisi irigasi di Indonesia yang masih mengandalkan aliran air sungai, sehingga kebutuhan air untuk lahan pertanian semakin menurun saat musim kemarau.
"Sekarang sudah terasa ada banyak keluhan petani yang kekurangan pasokan untuk air irigasinya," katanya.
Terkait dengan hal itu, Eko mengaku sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk menanggulangi persoalan kekeringan di Jateng.
"Kami memperkuat koordinasi dengan teman-teman kabupaten/kota karena harus kita sadari kalau itu bukan bersumber dari waduk, ya hanya bisa mengandalkan dari air yang mengalir. Apapun itu kita harus ada upaya yang maksimal untuk menolong para petani," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jokowi Resmikan Bendungan Gondang yang Mampu Mengairi 2 Kabupaten di Jateng
-
Sempat Molor, KemenPUPR Akhirnya Kebut Pembangunan Bendungan Pidekso
-
Menteri PUPR Optimis Pembangunan Semua Embung di Indonesia Rampung di 2022
-
Kementerian PUPR Targetkan 29 Bendungan Selesai Sampai Akhir 2019
-
Tahun Ini Kementerian PUPR Bangun 9 Bendungan Senilai Rp 21 Triliun
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Nasib Khairul Anwar di Ujung Tanduk, Rangkap Jabatan Ancam Kursi Panas Ketua PSSI Jateng?
-
Jawa Tengah Dinobatkan sebagai Provinsi Sangat Inovatif dalam IGA Award 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Hybrid Terbaik, Bisa Dibeli Di Akhir Tahun 2025 Ini
-
Tangan Dingin Anne Avantie di Bisnis Kuliner, Gandeng BRI Lestarikan Jajanan Legendaris
-
10 Komponen Mobil yang Harus Dicek Sebelum Berkendara Biar No Drama di Jalan!