SuaraJawaTengah.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Jawa Tengah menuding jika para peternak ayam broiler ilegal menjadi penyebab terjadinya over suplai di pasar. Akibatnya, harga di pasaran turun drastis dari harga HPP di tingkat peternak.
Kepala Disnak Keswan Provinsi Jawa Tengah, Lalu M Syafriadi mengatakan anjloknya harga ayam di tingkat peternak dikarenakan adanya populasi ayam yang berlebih (oversuplai) di kalangan peternak.
"Over suplai disinyalir maraknya peternak ilegal tersebut yang membuat harga ayam broiler menjadi anjlok," kata Lalu, saat dikonfirmasi Rabu (26/6/2019).
Definisi peternak ilegal, kata Lalu, merujuk pada mereka yang membuka peternakan ayam broiler namun tidak terdaftar atau tidak berizin. Bahkan, peternak ilegal masih sulit dideteksi oleh pihaknya, karena proses perijinan peternakan di Jawa Tengah pada kewenangan dari kabupaten/kota.
Baca Juga: Viral! Ambulans Plat Merah Digunakan untuk Angkut Ratusan Ayam Gratis
"Di sinilah permasalahannya, ada terlalu banyak peternak yang tidak teridentifikasi dan tidak terdaftar, sehingga tidak dapat dikendalikan," bebernya.
Karenanya, pihaknya akan membentuk tim untuk melakukan pengawasan dengan menyisir dan memastikan perizinan peternak tersebut.
"Tim yang akan menyisir hingga ke bawah terkait perizinan. Sekaligus kami juga akan melakukan pengawasan terkait peredaran day old chicken (DOC) dari para perusahaan integrator," tukasnya.
Selain membentuk tim khusus untuk diterjunkan ke lapangan melakukan pengawasan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tim Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
"Koordinasi dengan Satgas Pangan dan KPPU untuk mengantisipasi jika ada hal-hal yang melanggar atau persoalan serius di lapangan. Kami tidak ingin ada perang bintang dari persoalan ini," terangnya.
Baca Juga: Senangnya Dewi Dapat Ayam Gratis untuk Dimasak Sendiri
Untuk diketahui harga ayam broiler di tingkat peternak terus merosot di Jawa Tengah. Harga pokok produksi (HPP) peternak berkisar Rp 18 ribu dijual hanya antar Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu. Sedangkan ditingkat supplier harus kembali menjual dibawah Rp 10 ribu, padahal harga pokok penjualan (HPP) suplier berkisar Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu.
Berita Terkait
-
Lulusan Luar Negeri, Pantas Chef Arnold Ngira Harga Ayam di Indonesia Sekilo Rp20 Ribu
-
Kekayaan Arnold Purnomo, Disindir Tak Tahu Harga Pasar Gegara Bilang Ayam Sekilo Rp20 Ribu
-
Chef Arnold Kena Ulek Warganet Gegara Sebut Ayam Rp 20 Ribu per Kg: Kelihatan Gak Pernah ke Pasar
-
Kepala Bapanas Jelaskan Harga Ayam di Pasar Temuan Jokowi yang Capai Rp 50.000
-
Jokowi Sebut Harga Ayam Terlalu Tinggi, Mendag Zulhas Justru Klaim Sebaliknya
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya