"Seperti keberadaan organisasi KAMMI berada di luar struktur organisasi kemahasiswaan kampus. Jika mengadakan kegiatan di UNNES harus mengurus izin sehingga kami mengetahui konten kegiatan mereka. Ini juga berlaku bagi organisasi luar kampus lainnya," ujarnya.
Unnes juga mengaku tidak memiliki hak untuk mencekal organisasi tempat berkumpulnya massa, termasuk pada tiga kelompok Islam eksklusif trans nasional, karena menjadi hak demokrasi warga.
"Tapi jika nantinya sangat meresahkan maka kami akan berkoordinasi dengan pihak yang berwajib untuk memberikan rekomendasi," tukasnya.
Handi Pratama Ketua Tim Sinergi Reputasi Digital UNNES mengaku sampai saat ini juga belum menemukan jejak digital paham radikalisme sosmed warga Unnes.
"Jika ada konten yang mengandung potensi ektrimisme dan radikalisme akan diproses dan pengunggahnya akan dibina," kata Hendi, saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2019).
Melalui SK Rektor Unnes Nomor 3630/UN37/TU/2018 tentang Pencegahan Radikalisme, dalam sistem kerjanya, Tim nya melakukan pendataan akun medsos seluruh civitas akademika di Unnes.
"Ini bukan tindakan intimidatif atau represif, tapi penerapan fungsi pembinaan," katanya.
Sebelumnya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta menemukan bahwa ada kelompok Islam eksklusif trans nasional di delapan Perguruan Tinggi Negeri. Pergerakan ini dikhawatirkan bisa menumbuhkan radikalisme di kalangan mahasiswa.
Peneliti LPPM UNUSIA Naeni Amanulloh menyebut delapan kampus tersebut ialah UNS Surakarta, IAIN Surakarta, UNDIP Semarang, UNNES Semarang, UGM Yogyakarta, UNY Yogyakarta, Unsoed Purwokerto, dan IAIN Purwokerto.
Baca Juga: UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
UNY Diduga Terpapar Islam Radikal, Rektor: Saya Ragukan Penelitian Itu
-
Ustaz Felix Siauw: Wajah Saya Unyu-unyu, Masih Dikira Radikal
-
Ustaz Felix Siauw Jadi Ceramah di Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta
-
IAIN Surakarta Bantah LPPM UNUSIA Soal Hasil Riset Islam Trans Nasional
-
Peneliti: Paham Islam Transnasional Bisa Tumbuh dari Indekos Mahasiswa
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif