SuaraJawaTengah.id - Musim kemarau telah menjadi pertanda sulit, bagi sejumlah warga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Kesulitan air lebih dulu dialami oleh warga di sisi selatan Cilacap yang berada di dataran rendah dan mendekati pesisir, seperti Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, atau Desa Panikel, Kecamatan Kampunglaut.
Sumber air yang ada menjadi payau dan warnanya menguning. Sehingga tidak memungkinkan untuk dikonsumsi. Kemudian belakangan ini, kesulitan air telah dialami oleh warga yang jauh dari pesisir, dan tergolong masuk dataran tinggi. Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, misalnya.
Sumur yang menjadi sumber utama warga dalam memenuhi kebutuhan air di sana telah banyak yang mengering. Warga pun menjadi kesulitan ketika ingin menggunakan air untuk mandi, mencuci hingga untuk minum.
Alhasil, keberadaan Sungai Dermaji yang melintasi wilayah itu jadi sasarannya. Aliran sungai telah mengering, sehingga warga bisa membuat sumur kecil di sana.
Baca Juga: Kemarau, Debit Air Bendung Gerak Serayu Menyusut Hingga 50 Persen
“Untuk kebutuhan mencuci ya pakai air sumur kecil ini. Habis itu bawa pakai ember ke rumah untuk mandi, sama dimasak untuk minum,” kata seorang warga Dusun Ceger, Desa Tayem Timur, Umbiyah (53), Kamis (27/6/2019).
Rumah Umbiah berjarak lebih dari 1 kilometer dari sungai. Medannya naik turun dan berliku.
Karena itu, dalam membawa air dipastikan membutuhkan waktu dan tenaga. “Itung-itung buat olahraga pagi atau sore,” kelakar Umbiyah, lalu tertawa.
Kendala itu bukan yang pertama bagi Umbiyah dan warga lain di wilayah itu. Tahun lalu, ia juga merasakan kendala yang sama, sehingga harus bolak-balik ke Sungai demi untuk mencuci, dan memenuhi kebutuhan mandi dan air minum.
“Kebetulan kalau saya bisa ambil air sendiri. Kalau yang sibuk atau tidak mampu, nyuruh orang suruh ngambilin, lalu dikasih ongkos,” kata dia.
Baca Juga: Kemarau, Warga Desa Ini Harus Berjalan Dua Kilometer Untuk Dapatkan Air
Secara terpisah, Camat Karangpucung, Martono mengakui, sejumlah warganya sudah mulai mengalami kesulitan air bersih di tengah musim kemarau ini. Terutama di Desa Tayem Timur tersebut.
Berita Terkait
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
-
Kapan Musim Hujan 2024 Dimulai? Cek Perkiraan Cuaca Lengkap Hingga Akhir Tahun Yuk
-
Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur
-
4 Cara Jaga Kesehatan di Tengah Teriknya Musim Kemarau
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Tragedi di Paser, BEM KM Unmul Tuntut Keadilan dan Perlindungan untuk Masyarakat Adat
-
Ini Alasan Pemerintahan Prabowo Belum Gaspol Bangun Infrastruktur
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
Terkini
-
Antisipasi Kecurangan Pilwakot Semarang, Yoyok-Joss Kerahkan 4.714 Saksi di TPS
-
Manuver Politik! Purnawirawan Polri Jawa Tengah Dukung Andika-Hendi di Pilgub 2024
-
Pengamat: Optimalisasi Kereta Api, Solusi Efektif Atasi Masalah Truk ODOL
-
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah: Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Bisnis Ritel Hadapi Tantangan Ekonomi Global: Aprindo Prioritaskan Transformasi Digital dan Dukungan UMKM