Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 27 Juni 2019 | 21:17 WIB
Seorang anak mengambil air di sumur kecil yang dibuat di Sungai Dermaji, Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Suara.com/Teguh Lumbiria)

“Sejauh ini, ada dua desa di Kecamatan Karangpucung yang mengalami (kesulitan air bersih) dan mengajukan bantuan air bersih,” kata Martono, Kamis (27/6/2019).

Dua desa tersebut, yakni Desa Tayem Timur dan Karangpucung. Dua desa ini bersebelahan dan dengan karakteristik kesulitan yang sama, yakni sumber air warga mengering. Sumber air utama warga di wilayah itu berupa sumur.

“Ke depan terus kami pantau guna mengetahui perkembangan kondisi di wilayah,” kata mantan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap tersebut.

Sementara itu, Kamis sore (27/6/2019), BPBD Cilacap menyalurkan air bersih untuk warga terdampak di Desa Tayem Timur. Terhitung, bantuan air yang disalurkan mencapai 10.000 liter.

Baca Juga: Kemarau, Debit Air Bendung Gerak Serayu Menyusut Hingga 50 Persen

Pemantauan di lokasi, penyaluran air bersih disambut oleh warga dengan berjajar di tepi jalan. Mereka lebih dulu menyiapkan alat penampung, seperti ember, galon sampai bak plastik.

“Bantuan air bersih yang disalurkan ke Desa Tayem Timur hari ini sebanyak dua tangki, dengan kapasitas 5.000 liter per tangki,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan.

Secara keseluruhan, lanjut Heru bantuan air yang disalurkan BPBD sampai saat ini sudah mencapai 28 tangki. Air bantuan itu disalurkan untuk 4.271 KK dengan jumlah 15.126 jiwa. Mereka tersebar di 13 desa dalam 7 kecamatan.

Warga terdampak kekeringan ini masih memungkinkan bertambah ke depannya. Sesuai dengan pemetaan BPBD Cilacap, ada 65 desa yang rawan dilanda kekeringan di musim kemarau ini.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Baca Juga: Kemarau, Warga Desa Ini Harus Berjalan Dua Kilometer Untuk Dapatkan Air

Load More