SuaraJawaTengah.id - Usai peristiwa penyerangan babi hutan yang menyebabkan tiga warga Desa Windujaya dan Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Jawa Tengah terluka, beberapa warga melakukan perburuan babi di sekitar lereng selatan Gunung Slamet.
Menjelang Selasa (2/7/2019) sore, beberapa warga bergegas memburu babi hutan tersebut. Sejumlah warga memanfaatkan senapan angin dan ada yang menggunakan bambu runcing atau tombak kayu.
Sementara itu, petugas dari Polsek Kedungbanteng bersama pihak terkait juga mengerahkan petugas untuk memburu babi hutan.
"Saat ini upaya kita sudah siap dengan masyarakat untuk menggiring babi hutan ke satu titik, dengan harapan kita bisa melakukan penembakan," kata Kapolsek Kedungbanteng AKP Priyono, Selasa (2/6/2019).
Baca Juga: Babi Hutan Ngamuk, Empat Warga Desa di Lereng Gunung Slamet Luka-luka
Serangan babi hutan yang menyebabkan empat warga setempat luka menjadi pembicaraan di kalangan warga setempat, lantaran sebelumnya tidak pernah terjadi serangan babi hutan ke manusia. Dengan adanya penyerangan tersebut, banyak warga yang menjadi takut.
Seperti dikemukakan Warga Desa Windujaya, Edi Maryanto. Ia mengatakan, babi hutan yang sudah mengamuk itu penting untuk segera ditangkap.
"Celeng (babi hutan) harus segera ditangkap. Karena beberapa warga jadi takut ke kebun. Takutnya menyerang warga lagi," kata Edi.
Bagi warga setempat, lanjut Edi keberadaan babi hutan di lereng Gunung Slamet sebenarnya bukan hal baru.
"Babi itu sudah sering menyerang tanaman. Tapi untuk yang menyerang orang, di sini baru," kata dia.
Baca Juga: Ngeri, Wanita Ini Diseruduk Babi Hutan Saat Hendak Naik Kereta
Untuk diketahui, sebanyak empat warga di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019), mengalami luka-luka akibat serangan babi hutan.
Keempat korban itu, yakni Maksum Tarwin (60), Rahmat Waluyo (52), Warsinah (70), warga Grumbul Peninis Desa Windujaya. Satu lagi Karsikin Kartam (72), warga Dusun Depok, Desa Melung.
Tiga di antaranya dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan satu di antaranya, Maksum Tarwin (60), memilih diobati di rumah.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?