SuaraJawaTengah.id - Alifan (16), warga Jalan Perintis Kemerdekaan No 41, Kelurahan Kebonmanis Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terseret ombak di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Alfian terseret ombak saat mandi di perairan bersama seorang temannya, Kamis (4/7/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat terseret arus, rekan-rekan Alfian sempat menyelamatkan diri namun korban terbawa arus.
Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengerahkan, pihaknya kemudian mengerahkan satu regu dan bekerja sama dengan Tim SAR Gabungan guna pencarian.
Ada dua langkah yang ditempuh, yakni lewat penyisiran laut dan darat. Sekalipun cuaca cerah, namun terjadi gelombang tinggi di Samudera Hindia. Karena itu, proses pencarian membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Pencarian hari ke 3 ini, kisaran pukul 13.00 WIB tim SAR gabungan berhasil menemukan korban,” kata Mulwahyono, Sabtu (6/7/2019).
Saat ditemukan, posisi korban masih mengapung tidak jauh dari tempat kejadian. Saat itu, kondisi korban sudah meninggal dunia.
“Setelah dievakuasi korban dibawa ke RSUD Cilacap untuk keperluan autopsi,” kata Mulwahyono.
Berkaitan dengan terjadinya gelombang tinggi di perairan dan Samudera Hindia selatan Cilacap, ini dibenarkan oleh Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap Rendi Krisnawan.
“Betul, sejak belakangan ini, potensi gelombang di selatan perairan dan Samudera Hindia Cilacap, termasuk wilayah Jateng lainnya, berpotensi mencapai 4-6 meter,” kata Rendi Krisnawan kepada Suara.com.
Baca Juga: Terjepit Mesin Press, Karyawan Pengolahan Kayu Tewas saat Dibawa ke RS
Gelombang tinggi ini, lanjut Rendi disebabkan karena adanya angin timuran. Bahwa di musim kemarau, itu angin berhembus dari Benua Australia ke Benua Asia.
“Nah angin timuran ini, biasanya kondisinya kering, membawa massa udara yang dingin dan kecepatannya tinggi," katanya.
Karena kecepatan tinggi dan melewati lautan yang luas di wilayah Samudera selatan Jawa, maka akan menimbulkan gelombang tinggi,” kata dia.
Rendi memperkirakan kecepatan angin berkisar 20 knot dan kadang bisa sampai 30 knot. Karena itu, ketinggian gelombang juga berpotensi mencapai 4-6 meter.
"Karena itu, kita terus mengimbau kepada wisatawan pantai sebaiknya jangan mandi di pantai. Gelombang tinggi ini berbahaya,” kata Rendi.
Pihaknya juga mengimbau kepada nelayan maupun kapal-kapal yang sedang melintas, terutama di selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara untuk lebih waspada.
Berita Terkait
-
Sedih, Kisah Pria Korbankan Nyawa saat Anak Terseret Ombak
-
Libur Lebaran: 27 Wisatawan Tenggelam, 1 Meninggal di Pantai Palabuhanratu
-
Dihantam Ombak di Pulau Karang, Nelayan Pencari Kerang Ditemukan Tewas
-
Tempat Sampah Buatan Siswa SMK di Cilacap Ini Dilirik Perusahaan
-
Gegara Sengketa Tanah, Sujono Dituduh Punya Ilmu Santet
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota