SuaraJawaTengah.id - Mungkin masih banyak orang yang beranggapan bahwa orang dengan HIV/Aids (Odha) perlu dijauhi. Virus mematikan dan menular menjadi salah satu alasan banyak orang yang ketakutan. Tetapi, tidak demikian dengan Puger Waluyo.
Pria 45 tahun dari Sondakan, Solo, Jawa Tengah (Jateng) ini justru menasbihkan hidupnya untuk merawat anak hidup dengan HIV/Aids (Adha). Kepada Suara.com, Suami Dewi Setyowati (44) ini menceritakan awal mula dirinya merawat Adha.
Lulusan salah satu universitas di Solo itu mengatakan, semuanya berawal saat dirinya mendapat informasi adanya seorang bayi yang ditelantarkan oleh keluarganya.
Penyebabnya, bayi tersebut positif HIV/Aids. Puger pun berinisiatif untuk mendatangi rumah sakit tempat bayi itu dirawat.
Baca Juga: Banyak Anak di Pakistan Terinfeksi HIV Akibat Malapraktik, Kenali Gejalanya
"Saat itu Novermber 2012, saya pas jaga parkir di Purwosari. Ada informasi itu, saya bersama seorang teman lalu mencari keberadaan bayi itu dan ingin merawatnya," terang Puger kepada Suara.com saat ditemui di rumah singgah atau shelter Adha di kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Jurug, Sabtu (6/7/2019).
Tetapi, lanjut Puger, setibanya di rumah sakit ternyata bayi tersebut sudah dibawa pulang. Puger pun mendatangi rumah bayi itu. Setelah menyampaikan mengenai tujuan kedatangannya kepada pihak keluarga, Puger pun dipersilakan membawa bayi tersebut.
"Saya merawatnya, lalu sebulan kemudian ada yang menitipkan Adha lagi. Waktu itu semua kami rawat di rumah yang ada di Sodakan, Laweyan," terang Puger.
Untuk memenuhi kebutuhan sang Adha, ayah empat anak itu rela menyisihkan penghasilannya sebagai seorang juru parkir. Dalam sehari, biasanya Puger bisa menyisihkan penghasilan Rp 100 ribu. Selain untuk keluarga, ia harus membaginya untuk memenuhi kebutuhan Adha.
Setahun berselang, jumlah Adha yang dititipkan untuk dirawat semakin banyak. Bahkan mencapai belasan anak. Puger pun berinisiatif untuk membuat sebuah lembaga yang bisa menampung untuk Adha. Nama lembaga tersebut adalah Lentera.
Baca Juga: Ratusan PNS di Yogyakarta Terjangkit HIV AIDS, Karena Perjalanan Dinas?
"Dan tahun 2013 bedirilah Yayasan Lentera. Ada 15 Adha yang kami rawat bersama sejumlah relawan. Jumlah ini terus bertambah terus sampai mencapai puluhan," terangnya.
Berita Terkait
-
Bisa Hambat Pengobatan dan Pencegahan, Ini Pentingnya Upaya Hapus Stigma HIV/AIDS
-
Hati-hati! HIV Bisa Menular Lewat Cairan Tubuh, Ini Cara Mencegahnya
-
4 Tips Memilih Treadmill Untuk Ruangan Sempit: Lihat Fiturnya Juga!
-
Digugat Cerai, Yama Carlos Sebut Tak Tahu Apa Akar Masalahnya
-
Viral Perempuan Berencana Menikah dengan Pasangan Positif HIV, Amankah saat Berhubungan Seksual?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis