SuaraJawaTengah.id - Memasuki pekan kedua Juli ini, dampak kesulitan air bersih sudah banyak dialami warga Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono mengatakan kesulitan air bersih sudah dialami 4.259 keluarga, dengan jumlah 15.040 jiwa.
Warga terdampak kesulitan air tersebar di 14 desa yang berada di sembilan kecamatan. Masing-masing meliputi Desa Karanganyar Kecamatan Patikraja, Desa Nusadadi dan Karanggedang Kecamatan Sumpiuh, serta Desa Kediri dan Tamansari Kecamatan Karanglewas.
Kemudian Desa Banjarparakan dan Tipar Kecamatan Rawalo, Desa Srowot Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Desa Karangtalun dan Kalitapen Kecamatan Purwojati, Desa Jatisaba dan Panusupan Kecamatan Cilongok, serta Desa Buniayu Kecamatan Tambak.
Baca Juga: Kementan: Petani yang Gagal Panen karena Kekeringan Bisa Ganti Rugi
"Untuk wilayah terdampak kekeringan di Banyumas, sampai dengan saat ini ada 14 desa di 9 kecamatan. Untuk warganya berjumlah 4.259 keluarga, dengan jumlah 15.040 jiwa," kata Ariono saat dikonfirmasi Suara.com pada Senin (8/7/2019).
Wilayah terdampak kekeringan itu, lanjut Ariono, sudah mendapat dibantu air bersih.
"Total sudah 61 tangki air bantuan yang sudah kami salurkan, dengan jumlah 305 ribu liter,” kata dia.
Tak hanya di Banyumas, Warga di Kabupaten Cilacap yang terdampak kekeringan tersebar di 19 desa di delapan kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Heru Kurniawan mengatakan warga yang mengalami kesulitan air bersih di wilayah tersebut 8.009 keluarga dengan jumlah 24.313 jiwa.
Baca Juga: Kekeringan di Cilacap, Bantuan Air Bersih Hanya Bertahan Seminggu
"Sejauh ini, air bersih yang disalurkan untuk warga terdampak kekeringan itu sudah mencapai 58 tangki," katanya.
Berita Terkait
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
-
Doa Ketika Kekeringan, Amalkan Agar Turun Hujan
-
Dampak Gelombang Panas Diprediksi Landa Indonesia Juli-Oktober, Ini Antisipasi Pemerintah
-
GBU Komitmen Lestarikan Lingkungan dan Memerangi Kekeringan
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah