Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 08 Juli 2019 | 21:22 WIB
Warga terdampak kekeringan menerima bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Banyumas. [Dokumentasi BPBD Banyumas]

SuaraJawaTengah.id - Memasuki pekan kedua Juli ini, dampak kesulitan air bersih sudah banyak dialami warga Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono mengatakan kesulitan air bersih sudah dialami 4.259 keluarga, dengan jumlah 15.040 jiwa.

Warga terdampak kesulitan air tersebar di 14 desa yang berada di sembilan kecamatan. Masing-masing meliputi Desa Karanganyar Kecamatan Patikraja, Desa Nusadadi dan Karanggedang Kecamatan Sumpiuh, serta Desa Kediri dan Tamansari Kecamatan Karanglewas.

Kemudian Desa Banjarparakan dan Tipar Kecamatan Rawalo, Desa Srowot Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Desa Karangtalun dan Kalitapen Kecamatan Purwojati, Desa Jatisaba dan Panusupan Kecamatan Cilongok, serta Desa Buniayu Kecamatan Tambak.

Baca Juga: Kementan: Petani yang Gagal Panen karena Kekeringan Bisa Ganti Rugi

"Untuk wilayah terdampak kekeringan di Banyumas, sampai dengan saat ini ada 14 desa di 9 kecamatan. Untuk warganya berjumlah 4.259 keluarga, dengan jumlah 15.040 jiwa," kata Ariono saat dikonfirmasi Suara.com pada Senin (8/7/2019).

Wilayah terdampak kekeringan itu, lanjut Ariono, sudah mendapat dibantu air bersih.

"Total sudah 61 tangki air bantuan yang sudah kami salurkan, dengan jumlah 305 ribu liter,” kata dia.

Tak hanya di Banyumas, Warga di Kabupaten Cilacap yang terdampak kekeringan tersebar di 19 desa di delapan kecamatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Heru Kurniawan mengatakan warga yang mengalami kesulitan air bersih di wilayah tersebut 8.009 keluarga dengan jumlah 24.313 jiwa.

Baca Juga: Kekeringan di Cilacap, Bantuan Air Bersih Hanya Bertahan Seminggu

"Sejauh ini, air bersih yang disalurkan untuk warga terdampak kekeringan itu sudah mencapai 58 tangki," katanya.

Load More