SuaraJawaTengah.id - Pengadilan Negeri (PN) Banjarnegara, Jawa Tengah memvonis anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih hukuman satu tahun empat bulan penjara.
Vonis tersebut dijatuhkan dalam sidang lanjutan kasus mafia bola yang digelar di Ruang Cakra, PN Banjarnegara pada Kamis (11/7/2019).
Dalam putusan yang dibacakan Hakim Ketua Belly Helyandi tersebut, vonis yang ditetapkan lebih ringan dua bulan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Taupik Hidayat, yakni satu tahun enam bulan penjara.
Hakim Belly mengemukakan, berdasar fakta-fakta dalam persidangan, terdakwa Dwi Irianto bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melakukan dan menyuruh lakukan sesuatu kepada seseorang yang berlawanan dengan kewenangannya.
Baca Juga: Nasib Johar Lin Eng dan Mbah Putih Bakal Diputuskan dalam Kongres PSSI
"Perbuatan terdakwa bertentangan dengan Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Penyuapan juncto Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan pertama," katanya.
Sementara untuk dakwaan kedua, Majelis Hakim PN Banjarnegara menyatakan terdakwa Dwi Irianto alias Mbah Putih tidak terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang.
Terkait dengan hal itu, Hakim Ketua Belly Helyandi memutuskan menghukum terdakwa Dwi Irianto alias Mbah Putih dengan hukuman satu tahun empat bulan penjara dikurangi masa tahanan.
Usai membacakan putusan, Hakim Ketua mempersilakan terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum untuk menerima, mengajukan banding, atau pikir-pikir atas putusan tersebut.
"Silakan saudara terdakwa untuk berdiskusi dengan penasihat hukum saudara, apakah akan menerima, mengajukan banding, atau pikir-pikir," katanya.
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola: Mbah Putih Terima Dana dari Pelapor
Setelah berdiskusi dengan penasihat hukumnya, Mbah Putih menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut. Demikian pula dengan Jaksa Penuntut Umum menyatakan pikir-pikir.
Berita Terkait
-
Sedang Trending, Najwa Shihab Pernah Blunder Undang Mafia Bola Bambang Suryo
-
Wasit Hadi Suroso Korban Pengeroyokan Dihukum Seumur Hidup, Terkenal Mafia Bola Jateng?
-
Profil Lasmi Indrayani, Pernah Laporkan Mafia Bola Kini Diduga Terlibat TPPU
-
Babak Baru Kasus Judi Bola SBOTOP, Jenderal Polisi Ini Ungkap Peran Para Tersangka
-
Erick Thohir Puji Komitmen Pemerintah Sikat Mafia Bola sampai ke Akar-akarnya
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?