SuaraJawaTengah.id - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa selaku pemilik aplikasi tranportasi daring Gojek Indonesia merespon aksi pengemudi GoCar Kota Semarang yang memprotes pemberlakuan skema baru trip dan insentif, yang menggeruduk kantor Gojek Indonesia Semarang, Jumat (2/8/2019).
VP Corporate Affair Gojek Indonesia Michael Say mengatakan, perubahan skema baru merupakan upaya untuk keberlangsungan pendapatan mitra secara jangka panjang. Jika penyesuaian insentif bersifat apresiasi dari Gojek Indonesia kepada mitra atas kinerja mereka.
"Tarif dasar menjadi pendapatan jangka panjang mitra yang disertai dengan upaya mendorong demand pelanggan oleh Gojek Indonesia dengan beragam aktivitas ke pelanggan, menjaga kualitas layanan dengan pembekalan dan pelatihan mitra driver serta membantu peningkatan kesejahteraan serta kebutuhan mitra melalui Gojek Swadaya," kata Michael Say, kepada Suara.com, Jumat (1/8/2019).
Pihaknya memahami, jika aksi demo pengemudi yang menggeruduk kantor Gojek Semarang menuntut skema insentif. Namun, skema insentif tidak masuk bagian dari aturan PM 118 yang diprotes.
Lewat PM 118 itu, pihaknya mengklaim justru skema insentif baru membantu para mitra driver tidak harus bekerja di jam kerja yang panjang setiap harinya. Sehingga memberikan fleksibilitas bagi mitra driver dalam bekerja.
"Sehingga, langkah ini kami lakukan untuk mengakomodasi cara kerja mitra driver yang berbeda-beda," katanya.
Menurutnya, perubahan mekanisme skema insentif tersebut juga telah mematuhi terhadap peraturan pemerintah dalam hal ini, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118.
Sejalan dengan peraturan tersebut, pihaknya sudah melakukan penerapan tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akan terus memantau perkembangannya dengan Kementerian Perhubungan.
"Terkait skema insentif, dapat kami sampaikan bahwa insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek," jelasnya.
Baca Juga: Survei: GoJek Jadi Aplikasi Transportasi Online Paling Disukai Milenial
Kekinian, ratusan pengemudi GoCar masih berada di depan dan belakang kantor Gojek Indonesia, mereka masih menunggu proses negosiasi 10 rekannya yang ada di dalam kantor dengan pihak manajemen Gojek.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial