SuaraJawaTengah.id - Warga di Padukuhan Banyumanik, Desa Pacajero, Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpaksa menjual ternak mereka untuk membeli air bersih selama musim kemarau dalam tiga bulan terakhir.
"Nek wong kene kudu adol wedus ben iso tuku banyu (masyarakat di sini harus jual kambing biar bisa beli air)," kata Warga Padukuhan Banyumanik Gunadi (40) kepada suara.com saat ditemui pada Selasa (6/7/2019)
Warga, lanjut Gunadi, harus membeli air bersih dari swasta seharga Rp 120 ribu per tangki. Lantaran itu satu tangki hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari selama satu pekan.
"Satu tangki 5.000 liter harganya Rp 120 ribu. Kalau yang punya sapi banyak malah kurang seminggu, berapa pun harganya tetap kami beli wong butuh," ujarnya
Gunadi menambahkan, sebenarnya Pipa PDAM Tirta Handayani menjangkau sampai wilayah tersebut sejak tiga tahun silam. Namun faktanya kran di rumah-rumah warga hanya mengalirkan angin tanpa setetes pun air.
Meski demikian warga tetap harus membayar rata Rp 300 ribu per tiga bulan, alasannya tambah Gunadi, meterannya terus berputar seiring keluarganya angin.
“Paling keluar air hanya seminggu sekali, itupun debitnya sangat kecil. Parahnya lagi, meski hanya keluar angin warga tetap harus membayar bulanan ke PDAM sesuai dengan angka di meteran yang terus berputar," paparnya
"Kita harus bayar tiga bulan sekali rata-rata Rp 300 ribu, itu kita harus nombok, bahkan saya pernah dikira nipu warga. Wong banyune ora metu kok suruh bayar," tambahnya
Gunadi menceritakan pada medio Desember 2018 lalu, 48 keluarga di daerah tersebut sempat diberikan harapan dengan mendapatkan limpahan air bersih dari program sistem penyediaan air minum dusun (Spamdus) yang dibiayai Bank BRI Wonosari.
Baca Juga: BNPB: 2.347 Desa di 7 Provinsi Dilanda Kekeringan hingga Bulan September
Namun hingga saat ini pembangunan jaringan air bersih tersebut belum pernah mengeluarkan air meski sudah dinyatakan selesai. Bahkan proyek tersebut telah diresmikan langsung oleh Kepala Kanwil BRI DIY.
"Dulu saya tanya kok diresmikan, padahal belum keluar air, alasan mereka kalau belum diresmikan tidak cair dananya, habis diresmikan tidak diapa-apain lagi. Sampai sekarang air tidak keluar," ujarnya
"Di luar sana, isunya Banyumanik airnya melimpah, jadi kita susah untuk mengajukan bantuan air bersih," tutupnya.
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025