SuaraJawaTengah.id - Sebagai sosok tertua di keluarga, Teguh Waluyo (21) sadar harus bisa menjadi kepala keluarga. Teguh harus mencari nafkah agar kedua adiknya Indah Puspitasari (18) dan Dedi Prasetiyo (16) bisa makan. Setidaknya, sekali sehari saja sudah cukup untuk mengisi perutnya.
Tetapi, tidak adanya ijazah membuat Teguh tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya mengandalkan permintaan dari para tetangga jika ada yang membutuhkan tenaganya. Misalkan bertani, bersih-bersih, menjadi kuli bangunan, atau pekerjaan lainnya.
Penghasilan teguh dari bantu-bantu tetangga tidak seberapa. Dirinya pun tidak pernah meminta jumlah upah yang pantas diterimanya. Dia hanya pasrah berapapun besaran uang yang diberikan.
Teguh hanya berpikir dirinya bisa pulang dengan membawa sejumlah rupiah untuk makan bersama dengan adik-adiknya. Menurutnya, uang hasil membantu tetangga bisa memberikan harapan untuk esok. Dan memberikan sedikit uang saku kepada adiknya Dedi yang saat ini duduk di bangku SMK.
"Segala pekerjaan dilakukan, kadang bertani, bangunan atau pekerjaan lain. Ya kalau lagi tidak ada, ya tidak punya uang. Tidak bisa membeli kebutuhan sehari-hari," kata Teguh saat ditemui Suara.com di rumahnya di Kampung Ngepreh RT 5 RW 3 Kelurahan Kepoh, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (8/8/2019).
Ketiadaan uang membuatnya pun harus nunggak tagihan listrik. Teguh mengatakan, sudah kebih dari lima bulan listrik di rumahnya sudah tidak dibayar.
Teguh tidak ada pilihan, jangankan untuk membayar listrik. Untuk membeli kebutuhan saja dirinya kesulitan.
"Sebulan sekitar Rp 150 ribu. Soalnya dulu listriknya sempat dinaikkan oleh pakde, dari 450 kwh menjadi 900 kwh. Dan sekarang masih tetap, jadi bayarnya segitu," ucapnya.
Karena ketiadaan uang, Teguh mengatakan pernah dirinya dan kedua adiknya tidak makan dalam satu hari. Ini dikarenakan tidak ada yang bisa dilakukan ketika di rumah dengan luas lebih kurang 70 meter persegi itu.
Baca Juga: Misterius, Pohon di Kompleks Makam Boyolali Ini Terbakar
Teguh pun tidak mau jika harus meminta kepada tetangga.
"Pernah dulu sehari tidak makan. Karena memang tidak ada yang bisa dimakan. Sekarang bisa makan sekali sehari saja sudah senang," katanya.
Untuk mendapatkan uang, Teguh sempat berusaha ternak bebek. Ia membeli 10 ekor entok dengan uang yang ada. Tetapi, usahanya tidak membuahkan hasil. Bahkan seekor entoknya mati. Teguh pun berencana menjual seluruh entoknya.
"Kalau ada yang mau membeli, saya menjualnya semua Rp 500 ribu. Soalnya saya sudah tidak ada uang membeli pakan. Ini tinggal sembilan," tambahnya.
Tetangga Teguh, Lanjar, mengatakan jika selama ini Teguh memang dikenal jarang keluar rumah. Padahal, jika mau keluar para tetangga akan lebih mengetahui kondisi kehidupannya.
"Ya itu, Teguh ini lebih memilih di dalam rumah. Dia jarang bergaul dengan warga. Kalau ada warga yang membutuhkan dirinya kan juga sulit," ucapnya.
Berita Terkait
-
Gadis yang Diperkosa Ayahnya Depan Istri Ternyata Sudah Dua Kali Hamil
-
Kisah Tibo Monabesa, Mantan Kuli Bangunan yang Harumkan Nama Indonesia
-
Ayahnya Wakil Wali Kota Tidore, Rafdi Kerja sebagai Kuli Bangunan
-
Salut! Rafdi Anak Wakil Wali Kota Tidore Tak Malu Kerja Jadi Kuli Bangunan
-
TKA China Kedapatan Kerja Jadi Kuli Bangunan di Bintan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
15 Wisata Banyumas Paling Hits untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dari Ilir-ilir hingga Gendukan: 57 Warisan Budaya Jateng Resmi Diakui, Siap ke UNESCO!
-
Polda Jateng Siapkan Paradigma Baru Pola Pengaman Natal dan Tahun Baru
-
Transaksi Nataru Aman, BRI Perkuat Layanan Digital dan AgenBRILink
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade