SuaraJawaTengah.id - Pihak pengelola jalur pendakian Gunung Slamet langsung menutup aktivitas pendakian, usai menerima informasi mengenai peningkatan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada.
Manajer Bisnis Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Sugito mengatakan, penutupan jalur pendakian itu berlaku untuk semua jalur yang masuk dalam pengelolaan pihaknya.
“Ini semua jalur pendakian yang berada di bawah wilayah Banyumas timur, ada tiga, yakni Bambangan, Gunung Malang sama Baturraden sudah dinyatakan kita tutup per jam 11.00 WIB,’’ kata Sugito saat dihubungi Suara.com, Jumat (9/8/2019).
Sugito mengatakan, penutupan itu sebagai wujud komitmen pihaknya dalam menjaga keamanan dan keselamatan para pendaki.
Baca Juga: Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada, Masyarakat Diminta Jauhi Kawah
“Regulasi pendakian dari kami utamanya menekankan pada faktor keselamatan pendaki dan lingkungan tentunya. Untuk itu, kami langsung menutup jalur pendakian setelah mendapatkan informasi adanya peningkatan status dari normal menjadi waspada,” kata Sugito.
Sugito tidak bisa memastikan kapan penutupan jalur pendakian akan berakhir. Pihaknya akan mengikuti perkembangan status dari PVMBG, sampai dipastikan aman untuk aktivitas pendaki.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Slamet statusnya naik jadi waspada dari sebelumnya level I (normal), Jumat (09/08/2019).
Hal tersebut disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulis.
"Berdasarkan data pemantauan instrumental, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dan perlu diantisipasi jika terjadi erupsi, sehingga aktivitas Gunung Slamet dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 9 Agustus 2019 pukul 09.00," seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Baca Juga: Gunung Slamet Waspada, Upacara 17 Agustus Diminta Tidak Digelar di Puncak
Kontributor : Teguh Lumbiria
Berita Terkait
-
Daftar Pendaki Hilang di Gunung Slamet: Kisah Tragedi 1985 dan 2001
-
Cerita Naomi Daviola Hilang di Gunung Slamet, Ditolong Burung hingga Ingat Antar Anak-anak ke Gereja
-
Sosok Naomi, Siswi SMK Semarang yang Viral Usai Hilang di Gunung Slamet
-
Masuk KEN 2024, Festival Gunung Slamet Hadirkan Produk UMKM
-
Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Sampai Kapan? Ribuan Pendaki Batal Muncak!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs