Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 09 Agustus 2019 | 15:35 WIB
Tim Kesehatan Hewan Dispertan Solo sedang memeriksa kesehatan hewan kurban di pusat penjualan hewan kawasan Jebres pada Jumat (9/8/2019). [Suara.com/Ari Purnomo]

SuaraJawaTengah.id - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KKP) Kota Solo Jawa Tengah mengimbau seluruh warga agar tidak melakukan pencucian jeroan hewan kurban di sungai. Untuk jeroan lebih baik dicuci menggunakan air sumur dan limbahnya dibuang di tempat pembuangan sendiri.

Pasalnya, sampai saat ini masih banyak warga yang nekat melakukan pencucian jeroan hewan kurban menggunakan aliran sungai.

Kepala Dispertan KKP, Weni Ekayanti menyampaikan, dalam setiap kesempatan pihaknya terus memberikan penjelasan kepada warga terkait proses pencucian yang benar.

"Kalau daging kan tidak dicuci, yang dicuci biasanya jeroan. Dan masih banyak yang mencucinya di sungai," katanya kepada Suara.com, Jumat (9/8/2019).

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pisau Pemotong Hewan Kurban Laris Manis

Weni menyarankan warga mencuci menggunakan air yang lebih steril yakni, air sumur. Weni juga mengakui, pihaknya kewalahan untuk melakukan pengawasan terkait kebiasaan mencuci jeroan di sungai.

"Kami belum bisa menangani saat pencucian jeroan. Karena masih banyak yang mencuci jeroan di sungai," katanya.

Seharusnya, Imbuh Weni, saat proses penyembelihan hewan kurban, warga menyiapkan septic tank kecil. Nantinya semua kotoran dibuang dalam septik tank tersebut.

"Termasuk juga untuk pencucian jeroan menggunakan air sumur, airnya dibuang kesitu. Jadi semacam tempat mini pemotongan. Tapi sampai saat ini belum bisa terlaksana sepenuhnya," katanya.

Kontributor : Ari Purnomo

Baca Juga: Buang Limbah Hewan Kurban di Sungai Ciliwung, Denda Rp 25 Juta Menanti

Load More