Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 12 Agustus 2019 | 19:03 WIB
Sopa berfoto bersama istrinya Istiowati usai pelantikan Kades di Pendopo Ageng, Boyolali, Senin (12/8/2019). [Dokumentasi Kades Sopa]

SuaraJawaTengah.id - Kadang usia memang bukan menjadi penentu layak atau tidaknya seseorang menjadi pemimpin sebuah desa. Seperti halnya Sopa. Meski usianya baru 26 tahun, banyak orang yang tak menyangka, jika dirinya mampu mengalahkan lawan-lawannya yang berusia jauh lebih tua dari dirinya saat pilkades di desanya.

Sopa merupakan Kades termuda di Kabupaten Boyolali. Tepatnya, di Desa Lemah Ireng, Wonosegoro, Boyolali. Suami dari Istiowati ini mampu mengalahkan tiga lawannya dalam Pilkades yang digelar serentak beberapa waktu laku.

Lawan yang dihadapi Sopa pun tidak sembarangan. Bahkan ada calon petahana. Tetapi, hal itu tidak lantas membuatnya gentar. Meski tidak punya banyak pengalaman dalam pemerintahan, Sopa begitu yakin bisa mengalahkan lawan-lawannya.

Putra dari pasangan Ngadiman (53) dan Musrika (50) itu mengatakan, ada strategi tersendiri yang dipilihnya untuk menjaring suara. Yakni dengan menggunakan media sosial.

Baca Juga: Viral Visi-Misi Calon Kades Istri Solehah, Suja'i: Kemampuannya Seperti Itu

"Saya merangkul para pemuda yang ada di desa. Melalui media sosial, facebook saya ingin mendekatkan dengan warga masyarakat," ungkapnya.

Strategi Sopa memang cukup sederhana. Tetapi, hasil yang didapatkannya sungguh luar biasa. Dari 2.400 suara, dirinya mampu mendapatkan 973 suara. Sopa pun mampu mengalahkan perolehan suara dari kontestan lainnya.

"Kalau untuk modal pencalonan, saya terbilang yang paling kecil. Bahkan separuh dari yang lain. Tapi saya memanfaatkan media yang ada. Kalau pemuda bisa dirangkul, mereka juga bisa mengarahkan orang tuanya," ucapnya.

Dengan keyakinan tersebut, pria kelahiran 18 Oktober 1993 itu akhirnya bisa menjadi pemimpin di desanya. Sopa mengatakan, dirinya memang sangat berkeinginan bisa menjadi kepala desa. Untuk modalnya, Sopa pernah bekerja menjadi buruh di luar Boyolali, yakni di Karawang.

"Setahun sebelum Pilkades, saya pulang dan terus melakukan pendekatan ke masyarakat. Saya memang bercita-cita ingin menjadi kepala desa," kata Sopa.

Baca Juga: Disebut Segel Musala dan Larang Warga Salat, Kades di Sulut Viral

Sopa berjanji, dengan kepercayaan dari masyarakat dirinya akan mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut membangun desanya. Menurutnya, masih banyak potensi yang belum digarap secara maksimal.

Load More