Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Agustus 2019 | 20:12 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bertemu mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuki di Lapas Kedungpane. [Dokumentasi]

SuaraJawaTengah.id - Narapidana mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuki diketahui tidak mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI ke-74 di Lapas Kedungpane Semarang pada pagi hari. Tak disangka, siang harinya dia malah kepergok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pertemuan dua politisi itu tak terduga, Ganjar pada kesempatan itu sedang mengikuti acara pemberian remisi pada narapidana di Aula Lapas Kedungpane Semarang, Sabtu (17/8/2019), bertemu Ahmad Marzuki yang kebetulan sedang berdiri di depan gedung.

Selain itu, Ganjar juga bertemu dengan narapidana lainnya yakni mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen, Adi Pandoyo, yang kebetulan sedang bersama dengan Ahmad Marzuki. Ketiganya saling bersalaman dan terlibat obrolan yang cukup mencair.

"Keduanya sehat-sehat saja, dan bisa aktif langsung bergaul dengan para warga binaan di lapas," kata Ganjar, usai bertemu kedua mantan pejabat itu.

Baca Juga: Dapat Remisi Bebas, Maradona dan Napi Lain Sujud Syukur Depan Lapas

Menurut Ganjar, dari obrolan yang terjadi, jika Ahmad Marzuki selama di dalam lapas cukup aktif berkegiatan, terutama olahraga joging. Marzuki juga aktif dalam kegiatan rohani.

"Tadi pak Marzuki pakai baju muslim, peci, dia aktif kegiatan agama, jadi imam masjid dan mengajari ngaji malah," ucap Ganjar.

Ganjar juga mengungkap sedikit obrolan dengan Adi Pandoyo, mantan Sekda Kebumen yang dipidana empat tahun karena suap dan korupsi APBD Kabupaten Kebumen.

"Sama dengan Pak Marzuki, Pak Adi juga banyak kegiatan, tidak neko-neko, semoga berdua tetap tegar dan semangat," kata Ganjar.

Usai bertemu mantan anak buahnya di pemerintahan, Ganjar berkeliling blok lapas. Dia tak memungkiri jika kondisi Lapas Kedungpane over kapasitas warga binaan.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Nonaktif dan 4 Eks Kepala Daerah Bolos Upacara di Lapas

"Jateng salah satunya Kedungpane, selalu dititipi napi daerah lain, jadi tadi terlihat desak-desakan," katanya.

Meski demikian, Ganjar berharap kondisi seperti itu tidak dijadikan peluang melakukan tindakan pungli atau mengurangi integritas dari petugas yang ada.

Diketahui, sampai saat ini jumlah penghuni Lapas dan Rutan Se-Jawa Tengah per-14 Agustus 2019 ada 13.457 orang. Dengan rincian tahanan sejumlah 2.812 orang, narapidana sebanyak 10.645 orang. Padahal kapasitas jumlah hunian lapas yang ada di Jawa Tengah hanya 8.197 orang.

Terkait pembinaan di lapas, Ganjar mengatakan sudah sangat baik. Dari segi konsumsi, kesehatan sampai pelatihan keterampilan. Terlebih saat ini Lapas juga menjalin kerjasama dengan perusahaan.

"Warga binaan sudah melakukan banyak usaha dan ketrampilan. Ini bagus sebagai modal sosial dan kepercayaan diri saat kembali ke masyarakat, kembali membangun masa depan. Remisi ini jadi semangat untuk jauh lebih baik," katanya.

Pada acara pemberian remisi, sebanyak 6.556 orang narapidana di seluruh Jateng mendapatkan remisi di Hari Kemerdekaan RI ke 74. Dengan pembagian Remisi Umum I dengan catatan tidak langsung bebas sejumlah 6.348 orang, dan Remisi Umum II yang bisa langsung bebas sebanyak 208 orang.

Kontributor : Adam Iyasa

Load More