SuaraJawaTengah.id - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerima gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (20/9/2019).
Panglima TNI mendapatkan Doktor Kehormatan dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Pemberian gelar doktor dilaksanakan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, didahului pidato ilmiah oleh Panglima TNI.
Pidato ilmiah bertema "Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju" disampaikan di hadapan para tamu undangan. Pada kesempatan itu, Hadi menyampaikan perlu adanya pembangunan SDM untuk menghadapi suatu era, yakni era perubahan.
"Ini sesuai dengan prediksi bahwa bangsa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045 mendatang," katanya.
Kedua, Hadi melanjutkan, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Ini diprediksi akan terjadi pada tahun 2036 mendatang. Dimana jumlah penduduk Indonesia pada tahun itu diprediksi akan mencapai 320 juta.
"Dimana 50 persennya adalah penduduk dengan usia produktif. Dan saat ini, sudah masuk era revolusi industri 4.0 dan tidak lama kita akan menuju lompatan industri 4.1, 4.2 dan seterusnya. Pertanyaanya, bagaimana dengan Indonesia," katanya.
Dilanjutkannya, satu kunci keberhasilan untuk menyongsong era tersebut, tidak lain dengan pembangunan SDM. Untuk itu, menghadirkan SDM yang unggul maka Indonesia akan siap untuk menghadapi tantangan global.
Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho dalam sambutannya mengapresiasi pidato yang disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, untuk menghadapi semua tantangan tersebut, butuh sentuhan tangan dingin dari Panglima.
"Indonesia harus optimis dalam menghadapi era industri 4.0, semua harus dihadapi dengan pikiran cerdas dan penuh kearifan. Dan ini butuh sentuhan dingin Hadi Tjahjanto. Dan Panglima mempunyai kesamaan visi dengan UNS dalam bidang pembangunan SDM," katanya.
Panglima TNI juga memastikan pihaknya membuka pintu untuk menampung mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKN). Panglima TNI menambahkan, selama ini TNI mempunyai sarana dan prasarana yang mendukung untuk pelaksanaan KKN. Sehingga, wacana untuk melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi bisa diwujudkan.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Riau, Panglima TNI: Dari 44 Titik Api, 41 Padam
"Bisa saja melakukan kolaborasi untuk KKN, TNI mempunyai sarana dan prasarana. Dan TNI punya infrastruktur sampai ke pelosok. Apabila UNS menginginkan kerja sama dengan kita, kita akan membantu," terangnya.
Meski begitu, Hadi menegaskan, bahwa adanya kolaborasi ini bukan berarti TNI termasuk dalam dwifungsi. Menurutnya, hal ini hanya sebatas untuk memberikan bantuan kepada pemerintah.
"Jangan dilihat bahwa kita masuk ke dunia pendidikan, SMA universitas itu masuk dwifungsi. Tidak, kita masuk dalam rangka membantu," terangnya.
Karena, masih kata Panglima, TNI mempunyai sarana dan prasarana yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Dan tujuan akhirnya adalah untuk memajukan pendidikan, terutama yang ada di wilayah terpencil.
"Kami ingin membantu pemerintah untuk memajukan wilayah, yang terpencil," katanya.
Dengan adanya dukungan pada pendidikan, sekaligus sejalan dengan adanya pembangunan sumber daya manusia (SDM). Keunggulan dalam SDM menjadi bagian yang diperlukan dalam menghadapi tantangan global.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif