SuaraJawaTengah.id - Puluhan pelajar dari luar Solo diamankan oleh jajaran Polresta Solo, Kamis (26/9/2019). Para pelajar yang masih mengenakan seragam itu kedapatan ikut aksi unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPRD Solo, Jawa Tengah.
Awalnya para pelajar ini diketahui datang ke gedung DPRD Solo. Mereka bergabung dengan kelompok lain yang sudah tiba di gedung DPRD lebih dulu. Dari kelompok pertama itu menyampaikan aspirasi untuk menolak RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).
Tidak berselang lama, para pelajar itu datang dengan naik mobil pikap. Mereka masih mengenakan seragam. Yakni seragam abu-abu dan juga ada yang mengenakan seragam pramuka.
Tetapi, aspirasi yang disampaikan oleh para pelajar melalui posternya kebanyakan kata-kata seronok. Melihat kedatangan para pelajar itu, masa mahasiswa langsung membentuk barisan. Agar para pelajar tidak masuk dalam barisan yang sudah dibentuk.
Baca Juga: Randi Tewas saat Ikut Demo, Ada Luka Diduga Tembakan di Dada Kanan
Seusai berorasi, polisi pun turun tangan untuk membubarkan masa dari pelajar. Petugas lalu menggiring lebih kurang 30 pelajar ke arah Manahan, tempat mereka berkumpul. Setibanya di Manahan, mereka pun digiring masuk ke Mapolresta Solo.
Petugas pun langsung melakukan pendataan terhadap para pelajar. Tidak hanya itu, petugas juga melakukan pemeriksaan. Dan meminta para pelajar agar lepas baju.
Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, mengatakan, puluhan pelajar yang terjaring tersebut bukanlah dari Solo.
"Mereka datang dari Boyolali, Sragen jadi bukan dari Solo. Setelah kami cek ternyata mereka tergabung dalam grup WhatsApp "SMK SeIndonesia Melawan," katanya.
Dalam grup itu, lanjut Kapolresta, ada ajakan untuk ikut aksi demonstrasi ke gedung DPRD Solo. Karena tidak mengantongi izin maka kami bubarkan.
Baca Juga: Beda dengan Polisi, KPAI Sebut Pelajar SMA Tewas Bukan saat Demo ke DPR
"Para pelajar ini tidak mengantongi izin. Yang izin hanya dari mahasiswa yang menolak RUU PKS," katanya.
Salah seorang pelajar, GL (15) mengaku nekat datang dari Boyolali karena ajakan dari media sosial. "Karena ada ajakan dari media sosial, ya ikut saja," katanya.
Kontributor : Ari Purnomo
Berita Terkait
-
Polisi Tahan Belasan Pelajar Gegara Ikut Demo Tolak RUU Pilkada, Disdik DKI: Akan Kami Bina Agar Paham Berdemokrasi
-
Bisa Mengancam Keselamatan, KPAI Minta Warganet Jangan Dukung Siswa STM Demo di DPR
-
Anak STM Ikut Aksi Kawal Putusan MK, KPAI Bilang Begini
-
Anak STM Turun Aksi Kawal Putusan MK, Lagu Indonesia Pusaka Berkumandang
-
Tiga Pelaku Penyerangan Suporter Persis Solo Berhasil Dibekuk Polisi
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?