SuaraJawaTengah.id - Ratusan warga Dusun Winong, Desa Slarang Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (30/9/2019) ramai-ramai menggeruduk kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Mereka menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor yang berada di Jalan MT Haryono No 79 Cilacap tersebut. Warga memanfaatkan bak mobil pikap untuk berorasi, lengkap dengan pengeras suara dan poster.
Kedatangan mereka memprotes dampak pencemaran udara yang diduga akibat dari aktivitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di dekat hunian mereka. Pembangkit listrik tersebut dikelola oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Koordinator Aksi Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan Agus Mulyadi mengatakan aktivitas pembangkit listrik yang bersebelahan dengan hunian mereka memunculkan banyak abu dan debu. Kondisi itu memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan, hingga munculnya penyakit yang dialami warga.
Baca Juga: Sumbang Polusi Jakarta, Anies Minta PLN Periksa Cerobong Asap PLTU
“Dampak penyakit bagi anak-anak kami sekitar 75 persen. Sebelumnya kan belum ada,” kata Agus Mulyadi ditemui Suara.com di sela-sela aksi.
Agus menghitung warga Winong berjumlah 300 KK. Dampak itu sudah dirasakan dalam lima tahunan lebih.
“Tempat itu jaraknya hanya sekitar 5 meter. Makanya kami menuntut untuk dipindah, atau bagaimana caranya supaya limbah itu tidak lagi ada (berdampak) pada kami,” terang dia.
Kepala DLH Cilacap Awaluddin Muuri datang menemui mereka. Awaluddin naik ke bak pikap tempat warga berorasi.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Winong, yang telah mengingatkan kepada kami, untuk melihat kembali kesepakatan-kesepakatan yang telah kita buat.
Baca Juga: JK: Indonesia Masih Betah Gunakan PLTU karena Ongkos Produksi Murah
Bahwa dalam beberapa bulan yang lalu, perwakilan masyarakat Winong sudah bertemu dengan Pak Bupati, dan kami telah sepakat untuk menindaklanjuti. InsyaAllah kami akan bertindak terus,” kata Awaluddin.
Berita Terkait
-
Warga Bisa Cek Udara Jakarta, Pemprov Sediakan Data Real-Time dari 31 Stasiun Pemantau
-
Massa Aksi Reuni 411 Bubar, Menantu Rizieq Shihab Minta Umat Jangan Terpecah karena Beda Pilihan Pilkada
-
Potret Aksi 411 Tuntut Jokowi Diadili dan Fufufafa Ditangkap
-
Gelar Aksi Reuni 411 di Jakarta, Tuntutan Massa FPI: Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa
-
Sosiolog Sebut Masyarakat 'Puber' Politik: Ikut Drama Peringatan Darurat Tapi Tak Paham Kondisi Riil
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng