Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 01 Oktober 2019 | 17:08 WIB
Massa menggeruduk sekretariat FMN Purwokerto pada Selasa (1/10/2019). [Dokumemtasi FMN Purwokerto]

SuaraJawaTengah.id - Kasus persekusi yang dialami sejumlah Aktivis Front Mahasiswa Nasional (FMN) Purwokerto diawali dengan aksi geruduk puluhan anggota ormas yang mengenakan pakaian hitam-hitam.

Salah seorang Anggota FMN Purwokerto, Kuncoro mengatakan tiba-tiba segerombolan massa berjumlah sekitar 30-an orang mendatangi sekretariat cabang.

"Segerombolan orang tiba-tiba datang ke Sekre (FMN) mereka langsung sweeping sambil teriak marah-marah. Mereka protes soal aksi yang dilakukan pada Senin (30/9/2019) sore," katanya saat dihubugi Suara.com, Selasa (1/10/2019).

Kuncoro mengemukakan mereka memprotes poster bertuliskan "Banyumas Membara". Saat itu, Kuncoro mengatakan ada dua anggota FMN di sekretariat.

Baca Juga: Aktivis FMN Unsoed Dipersekusi, Diciduk Ormas lalu Diserahkan ke Polisi

"Salah satunya Andre. Saat itu dari salah satu gerombolan tersebut melakukan kekerasan fisik terhadap Andre," ujarnya.

Tetapi ada salah satu warga yang kemudian berusaha memisahkan kejadian tersebut.

"Saat itu, Andre dibawa ke Polres oleh orang yang mengaku dari salah satu organisasi," ujarnya.

Selain di sekretariat FMN Cabang Purwokerto, massa tersebut juga mendatangi Sekretariat FMN Cabang Unsoed dan membawa dua mahasiswa dari lokasi tersebut.

Diketahui, sejumlah mahasiswa di Purwokerto Jawa Tengah diciduk sekelompok orang lantaran dituding melakukan provokasi dalam aksi yang digelar di Alun-Alun Purwokerto pada Senin (30/9/2019).

Baca Juga: Desak Bebaskan Dua Aktivisnya, FMN dan Kasbi Datangi Polrestabes Surabaya

Dari keterangan yang dihimpun Suara.com, mahasiswa yang diciduk tersebut berjumlah tiga orang yang merupakan anggota Front Mahasiswa Nasional (FMN) Kota Purwokerto. Anggota yang diciduk, yakni Andre, Sultan dan Himni yang merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Unsoed dan Iksan (Mahasiswa Fisip Unsoed).

Load More