Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 22 November 2019 | 11:39 WIB
Pohon tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) yang ditanam di sejumlah tepi jalan utama Kota Magelang. (Antara)

SuaraJawaTengah.id - Pohon tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) yang ditanam di sejumlah tepi jalan utama Kota Magelang, Jawa Tengah yang bermekaran sejak beberapa hari terakhir menjadi ajang warga untuk berswafoto. Bunga ini mirip sakura jika sudah bermekaran.

Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, sejak ditanam pada 2010, jumlah pohon tabebuya dengan bunga berwarna putih dan merah jambu tersebut, hingga saat ini sekitar 2.007 batang.

"Biasanya setahun mekar dua kali, tetapi tahun ini terasa istimewa karena tiga kali mekar, pada Maret, Oktober, dan November ini," kata Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Uswatun Hasanah di Magelang, Jumat (22/11/2019).

Sejumlah tepi jalan utama di daerah dengan sebutan "Kota Sejuta Bunga" itu yang ditanami tabebuya, antara lain di Jalan Sarwo Edhi Wibodo, Jalan Pahlawan, Jalan Piere Tendean, Jurangombo, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tentara Pelajar, PJKA Kebonpolo, Jalan Daha, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kapten Suparman, Jalan Sriwijaya, dan Taman Shopping.

Baca Juga: Tidak Cuma Surabaya, 5 Kota di Indonesia Ini Juga Punya Bunga Tabebuya

"Total ada 2.007 pohon, walaupun memang ada beberapa pohon yang kita pangkas dan tebang untuk perawatan," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.

Wikipedia menyebut tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), tabebuya kuning atau pohon terompet emas sejenis tanaman yang berasal dari Brazil dan termasuk jenis pohon besar. Seringkali tanaman itu dikira tanaman sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga, bentuknya mirip bunga sakura. Namun kedua tanaman itu sebenarnya tidak berkerabat

Deretan pohon Ttabebuya menarik warga yang melintas di jalan-jalan utama Kota Magelang untuk menepi, lalu berswafoto dengan latar belakang pohon dengan bunga yang sedang bermekaran itu. Uswatun Hasanah yang biasa dipanggil Ana itu, menjelaskan pohon tabebuya termasuk pohon yang mudah ditanam dengan perawatan yang juga relatif mudah.

"Hanya diberi pupuk setiap bulan, disiram dan dipangkas secara berkala. Butuh sekitar satu sampai dua tahun, bunga akan mekar sejak bibit ditanam," katanya.

Pihaknya saat ini mencoba menanam pohon itu di Kebun Bibit Senopati yang juga salah satu tempat wisata di kota kecil di kawasan yang kelilingi gunung-gunung, dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

Baca Juga: Deretan Manfaat Bunga Tabebuya yang Hiasi Kota Surabaya

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan bahwa warga senang melihat wajah Kota Magelang yang semakin cantik dan bersih. Pohon tabebuya dengan bunga yang bermekaran memperkuat suasana daerah berhawa sejuk itu.

Load More