Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 23 Desember 2019 | 15:55 WIB
Keluarga Taufan yang menghina Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di media sosial meminta maaf. [Suara.com/Khoerul]

SuaraJawaTengah.id - Warganet Banjarnegara baru-baru ini dikejutkan dengan unggahan Akun Ricky Taufan yang menyinggung kehidupan bupati daerah tersebut dalam akun media sosial (medsos) Facebook. Postingan Ricky Taufan terkesan tendensius dan mengandung sentimen SARA.

Dia bahkan tak segan menyebut Bupati Banjarnegara sebagai WNA dan mengungkap kekurangan kepala daerah keturunan Tionghoa itu.

Setelah ramai diperbincangkan di medsos, identitas pemilik akun itu akhirnya terungkap. Pemilik akun diketahui bernama Taufan Hasymi, yang tak lain warga Desa Petambakan Kecamatan Madukara Banjarnegara.

Usut punya usut, menurut Kepala Desa Petambakan Hery Setyo Pranadi, Taufan ternyata memiliki riwayat gangguan jiwa. Ini dibuktikan dengan kartu berobat di rumah sakit khusus Puri Nirmala Yogyakarta yang menangani penderita kelainan jiwa. Hery pun sudah berusaha menghubungi Taufan yang sekarang berada di Bandung untuk mengklarifikasi postingannya.

Baca Juga: Warga Perbatasan Banjarnegara-Wonosobo Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Bambu

"Sudah saya hubungi tapi komunikasinya enggak nyambung. Saya ngomong A dia ngomong B,"katanya

Hery mengatakan, Taufan yang pernah kuliah di jurusan desain grafis sebelumnya hidup normal. Sepengetahuan dia, jiwanya mulai terguncang setelah berpisah dengan anak dan istrinya yang kedua.

Taufan kemudian menikah untuk yang ketiga kalinya dan tinggal di Bandung bersama istrinya sampai saat ini. Taufan disebutnya masih suka berhalusinasi saat penyakitnya kambuh. Karenanya, apa yang disampaikannya di media sosial bisa jadi di luar kesadaran akal sehatnya.

Keluarga sampai saat ini masih berusaha membujuk Taufan agar mau menghapus postingannya yang merugikan bupati. Keluarga juga berusaha untuk membawa pulang Taufan dan menyembuhkannya.

"Dia masih kumat-kumatan,"katanya

Baca Juga: Ratusan Desa di Banjarnegara Rawan Longsor

Pihak keluarga siang ini pun mendatangi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono untuk menyampaikan permintaan maaf. Di sana, keluarga menceritakan riwayat kehidupan Taufan yang pernah mengalami gangguan jiwa.

Sebelum itu, Budhi pun sudah berhasil melacak identitas pemilik akun yang menyudutkannya. Hingga ia tahu latar belakang kehidupan pria itu. Karena itu, dia tidak melakukan langkah hukum terhadap Taufan meski merasa dirugikan. Keluarga bahkan berharap Budhi bisa membantu upaya penyembuhan Taufan yang masih berstatus sebagai warganya.

"Respon Pak Bupati bagus. Keluarga juga minta difasilitasi penyembuhan Taufan. Dia jawab 'gawa ngene bae' (bawa sini saja),"katanya

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengaku telah mengetahui latar belakang Taufan yang punya riwayat kelainan jiwa. Sebab itu, ia memaklumi kejadian tersebut. Budhi juga telah memaafkan Taufan atas perbuatan yang merugikannya.

Apalagi Budhi selama ini sudah kerap berurusan dengan orang berkelainan jiwa. Ia dikenal peduli dan beberapa kali mengirim warganya yang memiliki gangguan jiwa ke rumah sakit jiwa di Magelang. Budhi juga pernah viral dengan aksinya memberi pakaian baru kepada orang berkelainan jiwa yang ditemukannya telanjang di jalan.

Ia bahkan merawat dan memberi pekerjaan seorang eks penderita gangguan jiwa yang dulu ditemukannya dalam kondisi dipasung. Pria bernama Timin itu kini tinggal di rumah dinasnya dan dipercaya merawat burung-burung mahalnya.

"Saya memaklumi. Dan saya telah memaafkan," katanya.

Kontributor : Khoirul

Load More