Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 24 Desember 2019 | 08:48 WIB
Uskup Agung Semarang Robertus Rubiyatmoko memberi keterangan usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Senin (23/12/2019). - (SUARA kontributor/Putu)

SuaraJawaTengah.id - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mendorong umat Katolik setempat membangun kehidupan baru menjadi pribadi yang transformatif terkait dengan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 untuk mendukung terwujudnya peradaban kasih di Indonesia.

Ia mengharapkan perayaan Natal menjadikan umat Katolik, terutama di keuskupan setempat, menjadi pribadi-pribadi yang mampu membawa perubahan dalam hidup bersama. Dia mencontohkan tentang daya ubah dialami manusia sebagaimana kisah dalam kitab suci mengenai sosok Zakheus dan Paulus. Perjumpaan mereka dengan Yesus mengubah diri dan orientasi hidup mereka.

"Saya mengajak dan mendorong Anda semua untuk menjadi pribadi yang transformatif, pribadi yang selalu berubah dan berdaya ubah, demi terwujudnya peradaban kasih di Indonesia tercinta ini," katanya dalam keterangan yang dikeluarkan melalui Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang dalam keterangan persnya, Selasa (24/12/2019).

Ia menyebut pribadi yang transformatif terbuka untuk perubahan, yakni siap untuk diubah, siap untuk berubah, dan siap untuk mengubah.

Baca Juga: 6 Inspirasi Busana Natal Seleb Indonesia, Ada Sandra Dewi hingga Sarwendah

Transformasi, ujarnya, akan terjadi juga dalam diri umat manakala perjumpaan dan iman kepada Yesus Kristus berdaya ubah terhadap orang lain dan lingkungan masing-masing.

Dia mengatakan bahwa salah satu wujud konkret terjadinya perubahan adalah terciptanya kehidupan bersama yang diwarnai oleh persaudaraan, di mana masing-masing menjadi sahabat bagi semua.

Keadaan itu, katanya, sesuai dengan harapan Deklarasi Persaudaraan yang disepakati Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed Al-Tayeb, di Abu Dhabi, 4 Februari 2019.

Ia mengemukakan pentingnya umat menampakkan jati diri menjadi pribadi yang transformatif.

Istilah "transformatif", katanya, sudah dimunculkan dalam Tema Ardas (Arah Dasar) KAS 2016-2020, "Membangun Gereja yang insklusif, inovatif, dan transformatif demi terwujudnya peradaban kasih di Indonesiaā€¯.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Stasiun Gambir Dipadati Penumpang

Pribadi yang transformatif, katanya, menyangkut upaya umat menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa berubah hingga berbuah berkah yang melimpah.

Load More