Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 26 Desember 2019 | 15:32 WIB
Sudarmo (54) menyelesaikan pembuatan terompet di kediamannya, Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Kamis (26/12/2019). [Suara.com/Anang Firmansyah]

"Tahun ini modal saya tidak terlalu banyak, hanya dua juta. Itupun tidak yakin bisa balik modal atau tidak. Biasanya pada tahun sebelumnya bisa sampai sepuluh juta," ungkapnya.

Memang nyatanya, berdasarkan pantauan, di wilayah Purwokerto yang biasanya sejak awal Desember sudah berjajar lapak pedagang terompet musiman dari luar kota, kini terlihat lengang.

Namun, ia bertekad akan tetap membuat kerajinan terompet meski nantinya akan semakin menurun. Ia berharap animo masyarakat kembali seperti tahun sebelumnya dalam merayakan pergantian tahun baru.

Kontributor : Anang Firmansyah

Baca Juga: Viral Spanduk Terompet Budaya Yahudi, Eks Jubir Gusdur Sentil Budiman

Load More