Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 30 Desember 2019 | 14:58 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein melakukan uji coba pengaspalan hotmix berbahan baku campuran plastik kresek di Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jumat (27/12/2019). [Dok Humas Pemkab]

"Kalau sinkronisasi ini berjalan dengan baik, saya yakin tidak ada lagi sampah plastik kresek yang masuk ke TPA, karena sejak dari bawah melalui KSM sudah dipilah dan dimanfaatkan untuk dijual ke AMP untuk bahan campuran aspal hotmix," kata Husein.

Husein mengatakan, pihak KSM, DLH, DPU dan pemilik-pemilik AMP diberi waktu untuk bisa merealisasikan program tersebut maksimal Mei 2020.

"Januari sampai April masih kita beri toleransi jika pelaksanaannya masih bertahap atau belum maksimal," lanjutnya.

Bupati mengakui, perintah untuk mengolah sampah plastik kresek sebagai bahan campuran hotmix sebenarnya sudah sejak pertengahan tahun lalu. Untuk mendukung program ini, kata Husein, para camat, kepala desa dan lurah dalam waktu dekat juga akan dikumpulkan.

Baca Juga: Gerakan #Change4Future untuk Kurangi Sampah Plastik

"Para pemilik AMP, harus punya integritas untuk ikut mendukung program ini. Saya akan main paksa saja, mulai tahun 2020 kalau aspal hotmix yang diproduksi untuk proyek infrastruktur jalan tidak berbahan campuran plastik, saya minta pekerjaannya ditunda saja atau tidak perlu dikerjakan," katanya.

Husein meminta semua proyek jalan yang diaspal hotmix menggunakan dana APBD, wajib menggunakan campuran plastik kresek yang sudah memenuhi syarat. Jika dirasa perlu, akan dibuatkan perbupnya.

"Jika dalam satu bulan, satu keluarga mengumpulkan satu kantong plastik kresek, maka untuk memenuhi kebutuhan sampah plastik cacah sekitar 90 ton pada tahun 2020, mudah dipenuhi. Apalagi, dalam satu bulan, satu keluarga dipastikan lebih dari satu kantong plastik," kata Husein.

Lebih jauh Husein menjelaskan untuk harga beli sampah plastik tergolong baik, karena dihargai Rp 80.000 per ton atau Rp 2.000 per kilogram untuk plastik kresek utuh belum dicacah. Proses mencacah, mencuci dan mengeringkan, ini yang menurutnya mahal.

Kontributor : Anang Firmansyah

Baca Juga: Ini Peluang Mengelola Sampah Plastik dengan KonsepPRO

Load More