Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 14 Januari 2020 | 05:20 WIB
Suasana rumah yang ada di lokasi Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jaw Tengah. [Suara.com/Muhammad Ilham Baktora]

"Kami akui kemunculan Keraton ini memang menjadi pro dan kontra. Namun, kami bisa memaklumi jika hal yang baru dengan mendirikan bangunan di sini akan menjadi pandangan yang berbeda. Namun kami muncul untuk menyebar kesejahteraan karena kekuasaan yang saat ini dipegang orang barat sudah berakhir dan bergilir kepada orang-ornag timur," katanya.

Ia menambahkan, sudah saatnya zaman kesengsaraan dalam bentuk perbudakan global (Kalabendu) berubah menjadi zaman penuh kebahagiaan, kemuliaan dan kejayaan bagi seluruh penduduk bumi (kalasuba).

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah digegerkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat yang diprakarsai oleh Totok Santosa Hadiningrat bersama istri, Dyah Gitarja. Mereka juga sedang membangun kerajaan tepatnya di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Geger Kerajaan Baru di Purworejo, Kapolres: Kami akan Panggil Totok Santoso

Load More