Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 21 Januari 2020 | 21:39 WIB
Zahra Zalva Mahdiah (Istimewa).

SuaraJawaTengah.id - Zahra Zalva Mahdiah, siswi Kelas XII SMA di Gemolong nekat kabur dari rumahnya, Perumnas Gemolong, Sragen, Jawa Tengah setelah telepon genggam disita orang tua.

Setelah sepekan hilang terhitung sejak Minggu (12/1/2020) lalu, gadis remaja berusia 18 tahun itu akhirnya ditemukan di Pemalang, Jawa Tengah, Senin (20/1/2020) kemarin.

Di Pemalang, Zahra sempat bekerja di tempat fitnes. Dia juga indekos menggunakan beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah yang dibawanya saat pergi dari rumah.

Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra, kepada Solopos.com--jaringan Suara.com, Selasa (21/1/2020), mengungkapkan Zahra kabur seorang diri dengan menumpang bus dan berkenalan dengan sesama warga Sragen yang tinggal di Pemalang.

Baca Juga: Pemuda Tewas di Sungai, Sempat Kabur dari Rumah Gegara Kaki Diinjak Ibu

"Dia lalu dibantu dicarikan indekos dan tempat kerja di Pemalang,” kata Putra.

Zahra dijemput orang tuanya didampingi polisi pada Senin sore setelah paginya menelepon karena kehabisan bekal. Zahra menghubungi orang tuanya menggunakan telepon milik temannya.

“Saat ditemukan pada sore harinya, dia memang terlihat lemas karena belum makan sejak pagi. Setelah diajak makan, dia diajak pulang dan baru tiba di rumah selepas Magrib,” katanya.

Putra menganggap pemikiran Zahra masih labil karena usianya yang masih belia. Dia nekat pergi dari rumah setelah dimarahi orang tua.

Dia berharap orang tua lebih sabar menghadapi anak-anak mereka sehingga kejadian serupa tidak terulang.

Baca Juga: Kabur dari Rumah Jagal, Banteng Ini Ramai-ramai dapat Dukungan Warganet

Sebelumnya, ibunda Zahra, Emilia, mengakui sempat memarahi anak ketiganya itu dan menyita ponselnya. Dia melakukan itu dengan harapan Zahra bisa lebih fokus belajar.

“Saya punya alasan kenapa marah sama anak saya. Sebagai orang tua, saya hanya ingin anak saya lebih fokus belajar karena sekarang dia harus menghadapi ujian nasional pada tahun ini. Supaya dia bisa fokus belajar, ponsel dia untuk sementara saya sita. Mungkin itu yang membuat dia memilih meninggalkan rumah,” sesal Emilia.

Load More