Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 14 Februari 2020 | 19:58 WIB
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Suara.com /Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi Provinsi Jawa Tengah karena industri manufaktur dan ekspor di wilayah tersebut lebih tinggi dari nasional.

Namun, ia menyayangkan karena Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Jateng 60 persen pembelinya berasal dari luar Jateng.

"Saya apresiasi Jateng karena mempunyai kemampuan ekspor itu lebih tinggi dibanding nasional. Namun sayang banyak pembeli dari luar Jateng," jelasnya saat bertemu awak media di Kota Semarang pada Jumat (14/2/2020).

Untuk itu, ia menginginkan agar manufaktur dan industri yang ada di Jateng lebih ditingkatkan lagi agar roda perekonomian di Jateng meningkat. Tidak hanya sebatas itu, pemerintah pusat siap untuk membantu membangun Jateng.

Baca Juga: DPR Nilai, Angka PDB Bukan Tolok Ukur Kesejahteraan Masyarakat

“Seperti Kendal dan lainnya itu harus dibuat semacam percontohan bahwa itu kawasan industri yang bagus," katanya.

Ia menambahkan, sektor pariwisata dan jasa harus digencarkan oleh Pemerintah Jateng. Menurutnya, Jateng mempunyai banyak wisata menarik seperti Candi Birobudur yang mampu menarik wisatawan lokal maupun luar negeri.

"Pemerintah Jateng harus berfikir kreatif dan inovatif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," paparnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Baca Juga: 2020 Belanja Negara 14,5 persen dari PDB, Sri Mulyani Fokus Tingkatkan SDM

Load More