Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 02 Maret 2020 | 11:02 WIB
Tanah retak di Pekalongan. (Antara)

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 17 rumah rusak karena tanah retak di Pekalongan, Jawa Tengah. Kejadian tanah retak itu di Desa Werdi, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Sebab sejak Minggu (1/3/2020) hingga Senin (2/3/2020) kawasan itu terus diguyur hujan. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekalongan Budi Raharjo mengatakan bahwa pergerakan tanah di desa itu menyebabkan tanah retak dengan lebar dua sampai lima cm dan dalam 20 sampai 50 cm.

"Kita sudah melakukan pengecekan ke lokasi bencana itu sekaligus menyalurkan bantuan logistik pada warga setempat," kata Budi di Pekalongan, Senin pagi.

Sementara itu Perangkat Desa Werdi, Edi menjelaskan selain menyebabkan bagian dinding, lantai, dan pondasi 17 rumah warga retak, tanah retak itu juga menyebabkan jalan desa amblas sedalam 20 cm.

Baca Juga: Kemarau, Fenomena Tanah Retak Jadi Lokasi Swafoto dan Prewedding Dadakan

"Struktur tanah di Desa Werdi memang cukup labil saat intensitas curah hujan tinggi sehingga menimbulkan potensi tanah gerak. Oleh karena, setiap terjadi hujan deras kami terus berjaga-jaga," katanya.

Ia menambahkan, sebenarnya Pemerintah Desa Werdi sudah menganjurkan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman apabila hujan deras turun namun mereka memilih bertanah di rumah.

BPBD Pekalongan mengimbau warga yang tinggal di dekat area tanah retak waspada karena hujan masih turun.

"Intensitas curah hujan masih cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan tanah retak atau longsor di lokasi rawan bencana. Oleh karena, kami mengimbau warga selalu waspada saat terjadinya hujan deras," kata Budi. (Antara)

Baca Juga: Longsor di Lebak, Tanah Retak Hampir 100 Meter, Satu Rumah Ambruk

Load More