SuaraJawaTengah.id - Sejak merebaknya wabah Virus Corona dalam beberapa waktu terakhir, Warga Desa Nguter di Kabupaten Sukoharjo ketiban pulung lantaran meningkatnya permintaan empon-empon atau tanaman obat untuk menangkal virus tersebut.
Empon-empon yang biasanya dikonsumsi sebagai minuman jamu, seperti temulawak, jahe dan kunyit saat ini dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh terhadap Virus Corona alias Covid-19. Bahkan, setelah dua Warga Depok, Jawa Barat divonis positif Corona, penjualan empon-empon diperkirakan bakal meningkat.
Seorang penjual empon-empon di Pasar Jamu Nguter, Marjoko mengakui permintaan empon-empon terus meningkat sejak awal Februari.
“Banyak masyarakat yang membeli jahe, kunyit dan temulawak untuk diminum setiap hari. Pada hari biasa, jahe yang terjual maksimal lima kilogram. Saat ini bisa sampai lebih dari 10 kilogram setiap hari,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com-jaringan Suara.com pada Selasa (3/3/2020).
Melonjaknya permintaan empon-empon turut berpengaruh pada naiknya harga tanaman obat, untuk harga jahe misalnya, naik dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu. Sedangkan, harga jahe merah naik dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu pun beberapa tanaman obat lainnya.
“Sebelumnya, harga kencur tak berbeda jauh dibanding jahe. Harga kencur bekisar Rp20.000 per kg-Rp25.000 per kilogram,” ujar dia.
Lantaran itu pula, penjual empon-empon menangguk untung besar lantaran tak sedikit masyarakat yang memborong beragam jenis empon-empon dalam jumlah besar.
“Bisa jadi permintaan empon-empon terus meningkat seiring ditemukannya kasus virus Corona di Indonesia. Tak hanya masker, empon-empon juga diburu masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui, Desa Nguter merupakan sentra industri jamu di Kabupaten Sukoharjo. Setidaknya ada puluhan perajin empon-empon baik berskala kecil, menegah hingga besar.
Baca Juga: 3.000 Meninggal karena Corona Covid-19, Cara Mengolah Jamu Antivirus
Sebagian warga desa setempat merantau ke luar daerah dengan berjualan jamu keliling atau membuka usaha depot jamu. Biasanya, permintaan ramuan herbal melonjak saat perayaan Lebaran.
“Order jamu dari pelanggan luar Jawa meningkat tajam. Biasanya, produk jamu dipesan secara online. Mungkin mereka ingin menjaga kekebalan tubuh dengan meminum jamu,” kata perajin empon-empon Desa Nguter, Wardiman.
Berita Terkait
-
Waspada Virus Corona, 20 Warga Tangerang Dipantau Pemkot
-
3.000 Meninggal karena Corona Covid-19, Cara Mengolah Jamu Antivirus
-
12 Warga Indonesia Pembawa WN Singapura Positif Corona Dikarantina di Kapal
-
Kopi Temulawak dan Brotowali, Ide Minuman Sehat ala Menkes Terawan
-
Rekomendasi Minuman Sehat ala Menkes Terawan: Kopi Temulawak dan Brotowali
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025