SuaraJawaTengah.id - Dua warga Banyumas, Jawa Tengah sempat mendapatkan pengawasan di ruang isolasi RSUD Banyumas. Kekinian hasilnya dinyatakan negatif dari infeksi virus corona jenis baru atau COVID-19.
Terkait itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku bersyukur. Pasalnya hingga saat ini tidak ada warganya yang kena virus asal China.
"Alhamdulillah mereka dinyatakan negatif corona. Artinya, Banyumas sampai dengan saat ini aman," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (10/3/2020).
Meski demikian, Husein mengatakan pihaknya terus melakukan penyisiran, memperketat pemantauan, dan menggalakkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Ia menjelaskan salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang dapat dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari adalah menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Salah satu yang dapat kita lakukan dalam menjalankan PHBS adalah cuci tangan menggunakan sabun. Jadi, sering-seringlah cuci tangan dengan sabun sebagai langkah awal pencegahan," katanya.
Untuk diketahui, sebanyak dua perempuan asal Kabupaten Banyumas yang menjalani pengawasan di ruang isolasi RSUD Banyumas dinyatakan negatif dari COVID-19 berdasarkan hasil uji laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta, sehingga mereka diperbolehkan pulang.
Pasien pertama berusia 44 tahun baru pulang dari Hong Kong dan menjalani perawatan di RSUD Banyumas sejak Selasa (3/3), sedangkan pasien kedua berusia 26 tahun baru pulang dari Singapura dan menjalani perawatan di RSUD Banyumas sejak Rabu (4/3) siang.
"Hasilnya negatif, sehingga mereka diperbolehkan pulang," kata Wakil Direktur RSUD Banyumas Noegroho Harbani kepada wartawan di Banyumas, Senin (9/3).
Baca Juga: Heboh, Ada Akun Facebook Meramal Virus Corona Sejak Empat Tahun Lalu
Selain di RSUD Banyumas, dua dari tiga pasien dalam pengawasan di ruang isolasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto dinyatakan negatif COVID-19 sehingga boleh pulang, sedangkan satu lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium Balitbangkes Kemenkes.
"Malah rencananya akan dijemput (petugas, red.) Dinas Kesehatan kabupatennya, sedangkan pasien dari Cilacap belum dipulangkan karena masih menunggu hasil dari Balitbangkes Kemenkes Jakarta," kata Direktur RSMS Purwokerto Tri Kuncoro di Purwokerto, Senin (9/3).
RSMS Purwokerto melakukan pengawasan terhadap tiga pasien yang seluruhnya perempuan dan baru pulang dari luar negeri.
Pasien pertama berasal dari Banjarnegara berusia 66 tahun baru pulang dari Malaysia dan dirawat di RSMS Purwokerto sejak Selasa (3/3) malam. Pasien kedua berasal dari Kebumen berusia 34 tahun baru pulang dari Taiwan serta menjalani perawatan di RSMS Purwokerto sejak Rabu (4/3) siang, sedangkan pasien ketiga berasal dari Cilacap berusia 34 tahun baru pulang dari Macau serta menjalani perawatan di RSMS Purwokerto sejak Kamis (5/3) malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik