Pujiyanto menceritakan kejadian awal Bima divonis jantung bocor waktu tersedak saat minum air susu lewat selang, ketika itu Bima baru saja diimunisasi. Setelah itu Bima mengalami panas tinggi sehingga dibawa ke RSUD Kalisari Batang.
Dokter anak di rumah sakit tersebut memprediksi dia terkena kelainan jantung sehingga harus dirawat hingga 10 hari.
Berhubung tidak ada perkembangan, lantas dari pihak RSUD merujuk Bima ke RSUP Kariadi Semarang. Dalam perjalanan ke Rumah sakit tersebut, Bima sempat mengalami sesak nafas selama perjalanan sampai di RSUP, Bima langsung dibawa ke IGD.
Di IGD selama dua hari, pindah ICU anak 10 hari, selama perawatan itulah Bima divonis penyakit jantung bocor dan infeksi paru, terangnya. Selepas keluar dari RSUP Kariadi pada 20 Januari 2020, seharusnya Bima kontrol rutin kembali namun sampai saat ini, Pujiyanto belum membawa Bima ke sana lagi karena terkendala biaya. Pujiyanto juga trauma di perjalanan takut Bima mengalami sesak nafas di perjalanan seperti kali pertama dibawa RSUP Kariadi.
Baca Juga: Klep Jantung Bocor, BJ Habibie Semangat Jalani Pemeriksaan
"Ingin sekali memeriksakan Bima ke Kariadi karena ingin tahu hasil ikhtiar kami selama empat bulan ini terutama kondisi bocor di jantung dan infeksi paru apakah sudah membaik," terangnya.
Waktu di RSUP Kariadi, dia dan istrinya sempat diajari oleh Dokter dan Perawat terkait cara memberikan oksigen kepada Bima sehingga sekarang bisa merawat Bima menggunakan oksigen di rumah.
Di rumah yang ditempati Pujiyanto, terdapat empat tabung hasil pinjaman dari perusahaan Gas.
Sedangkan untuk mengisi ulang harus membeli sendiri dengan biaya isi ulang Rp70 Ribu. Saya kerja di galangan kapal, hasil sehari hanya cukup untuk beli oksigen, kebutuhan lain seperti pampers, susu dan lainnya memang tidak mencukupi.
"Beberapa bulan lalu jual motor namun sekarang uang itu sudah habis, di rumah tidak ada lagi yang bisa dijual," ujarnya.
Baca Juga: Dihukum "Push Up" oleh Guru, Siswa Jantung Bocor Sakit Parah
"Saya sempat berhenti kerja tiga bulan, istri sempat down namun saya motivasi agar berani mengurus sendirian. Akhirnya istri sanggup dan saya kemudian bekerja agar bisa beli oksigen," katanya.
Berita Terkait
-
Gempa M 4,6 Guncang Kabupaten Batang, Rumah Warga Hingga Gedung Perkantoran Rusak
-
18 Anak Dapat Operasi Bibir Sumbing Gratis, Begini Tahapannya
-
Bakti Sosial, Dokter-dokter Ini Lakukan Operasi Bibir Sumbing dan Katarak Gratis
-
Smile Train Rayakan Hari Senyum Sedunia 2022, Bertajuk "A Smile Can Change the World"
-
Mobil Dinas Pemkab dan Kepolisian Batang Jadi Sarana Transportasi, Antisipasi Pemogokan Angkutan Umum
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel