SuaraJawaTengah.id - Beberapa bulan yang lalu, belasan profesor dari Uneversitas Negeri Semarang (Unnes) mengeluarkan selebaran seruan moral yang berisi keprihatinan para profesor terhadap kondisi kampus tersebut.
Seruan moral tersebut dikeluarkan setelah dinonaktifkannya Dosen Bahasa Jawa Unnes Sucipto Hadi Purnomo oleh elite kampus tersebut.
Namun seruan moral dari para profesor tersebut berimbas kepada salah satu pengajar, yakni Tri Marhaeni Pudji Astuti. Tri Marhaeni, salah satu profesor yang mendukung seruan moral tersebut, tidak diberi surat izin dari fakultas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD). Padahal saat itu, ia mendapatkan tugas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) untuk merevisi peraturan menteri soal pendidikan dasar dan menengah.
"Itu kan tugas dari Ditjen Dikdasmen ya. Tapi pas saya minta izin dan surat SPPD malah diputar-putar suruh izin ke pusat juga. Padahal, biasanya cukup minta ke fakultas. Bahkan, saya minta SPPD itu bukan satu kali ini saja, biasanya lewat TU sudah bisa," jelasnya saat ditemui Suara.com pada Kamis (12/3/2020).
Baca Juga: Cari Fakta Plagiasi, Mahasiswa Unnes Diintimidasi Kampus Hingga ke Rumah
Tak hanya itu, Marhaeni juga tidak mendapatkan jam untuk mengajar pascaarjana. Jika ia hitung, sejak tahun lalu dia hanya mengajar untuk tingkat S1 di Unnes. Keganjilan lainnya juga pernah pernah terjadi saat presensi online Marhaeni dinonaktifkan pihak kampus.
"Kalau di Unnes itu kan ada presensi online ya. Tapi saat login itu tidak bisa. Saat itu banyak mahasiswa dirugikan saat presensi online dia nonaktifkan," paparnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Rektor Unnes Fathur Rakhman mengklaim tidak ada masalah soal Marhaeni yang hanya diberikan tugas mengajar S1 saja. Menurutnya, Marhaeni memang hanya wajib mengajar di S1 sesuai bidang keilmuannya.
Sementara untuk mengajar di pascasarjana, pihaknya sudah mengonfirmasi ke direktur program tersebut bahwa untuk semester ini, Marhaeni memang tidak mendapat jam mengajar karena mata kuliah yang sesuai dengan keilmuannya baru ada di semester depan.
"Jadi tidak ngajar di pasca(sarjana) itu karena mata kuliah yang sesuai dengan keilmuannya hanya ada di semester depan," paparnya.
Baca Juga: Grudug Kantor ORI, BEM Unnes Minta Kejelasan Kasus Palgiarisme Rektornya
Untuk diketahui, seruan moral yang disampaikan para profesor Unnes tersebut berisi soal beberapa hal, di antaranya :
1. Menyatakan prihatin atas perkembangan terakhir Unnes terkait dengan gecarnya pemberitaan yang menyangkut soal integritas akademik.
2. Mengajak seluruh unsur, baik pimpinan, dosen, tenaga pendidikan, maupun mahasiswa untuk dapat memisahkan persoalan pribadi dengan persoalan Unnes.
3. Mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta lembaga terkait untuk mengambil langkah-langkah efektif guna menjaga marwah Unnes sebagai lembaga perguruan tinggi.
4. Menyerukan kepada seluruh unsur pimpinan Unnes untuk menjunjung tinggi prinsip ketaatan pada asas tata kelola unuversitas yang baik dan menghormati norma-norma akademik.
Sebelumnya, seruan moral tersebut sudah dikirim ke Dewan Profesor Unnes namun tidak ada respon.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
TIM PPK ORMAWA HIMA BK UNNES Adakan Pelatihan Kurikulum dan Buku Panduan
-
Belajar Dari Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Unnes, Jangan Terlambat Minta Bantuan Saat Alami Masalah Kesehatan Mental
-
Akhir Hidup Mahasiswa Unnes, Copycat Suicide Bisa Jadi Pemicu
-
Daftar Kampus yang Masih Buka Jalur Mandiri, Pendaftaran Sampai Akhir Juli
-
Daftar Kampus Buka Jalur Mandiri dengan Nilai UTBK 2023, Unpad hingga Unnes, Berapa Biaya Pendaftaran?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng