SuaraJawaTengah.id - Warga di Sukoharjo, Jawa Tengah mulai menutup pemukimannya karena khawatir virus corona menyebar. Salah satunya di warga RT 001/RW 001, Desa Pranan, Polokarto, Sukoharjo.
Mereka menutup lima akses jalan ke permukiman penduduk. Warga setempat menutup lima portal pintu masuk menuju jalan perkampungan sejak sepekan lalu. Warga setempat yang hendak bepergian keluar rumah harus melewati satu portal yang dibuka.
Portal yang dibuka itu dijaga warga setempat secara bergiliran mulai pagi hingga malam hari. Warga setempat menutup akses jalan ke rumah penduduk untuk antisipasi dan pencegahan penularan virus corona.
“Hanya satu portal yang dibuka dan dijaga warga setempat. Penjaga bakal memeriksa kondisi kesehatan warga yang keluar dan masuk rumah penduduk,” kata Ketua RT 001/RW 001, Desa Pranan, Sukino, Senin sore.
Warga luar wilayah dilarang memasuki area permukiman penduduk selama merebaknya virus corona. Hal ini dilakukan untuk antisipasi transmisi lokal penularan virus corona.
Terlebih, Bupati Wardoyo Wijaya baru saja menetapkan Sukoharjo dengan status kejadian luar biasa (KLB) virus Corona.
Jumlah warga di RT 001, Desa Pranan sebanyak 56 keluarga. Mereka tak merasa keberatan akses jalan menuju rumah ditutup untuk antisipasi penularan penyakit akibat virus corona.
"Sebelumnya, saya menyosialisasikan kebijakan ini lewat grub Whatsapp kampung dan ibu-ibu. Demi kebaikan dan kesehatan bersama, masyarakat setuju dengan penutupan akses jalan,” tutur dia.
Warga Tak Keberatan Dengan Penutupan Akses Jalan
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Polisi Paksa Tutup Warung Kopi di Gresik
Seorang warga RT 001/RW 001, Desa Pranan, Sri Rejeki, mengatakan penularan virus corona sangat cepat sehingga perlu langkah-langkah antisipasi. Orang yang terinfeksi virus tanpa gejala bisa menularkan ke orang lain saat berkumpul atau berinteraksi.
Hal ini bisa dicegah jika masyarakat tak bepergian keluar rumah atau berkumpul dengan orang lain.
Wanita yang sehari-hari berjualan buah-buahan di Serengan, Solo, ini tak mempermasalahkan harus berjalan memutar menuju satu-satunya portal yang dibuka saat harus keluar masuk kampung.
“Kami juga diimbau untuk menghemat kebutuhan pokok seperti telur, gula pasir. Mudah-mudahan persebaran virus corona mereda sebelum perayaan Lebaran,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Desa Pranan, Sarjanto, menyatakan tak menutup kemungkinan penutupan akses jalan bakal dilakukan di kampung lain di wilayah Pranan. Hal ini bakal diterapkan apabila kasus transmisi lokal penularan corona kian banyak di wilayah Soloraya.
Sarjanto mengimbau masyarakat tidak panik dan tidak bepergian keluar rumah. “Jika terpaksa bepergian keluar rumah, usahakan menjaga jarak dan tidak bersalaman dengan orang lain. Ini prosedur kesehatan yang ditetapkan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus corona,” kata dia.
Berita Terkait
-
Cegah Penyebaran Corona, Polisi Paksa Tutup Warung Kopi di Gresik
-
Pasien Positif Virus Corona Tersebar di 19 Kelurahan Surabaya
-
6 Dokter Meninggal karena Virus Corona Covid-19, IDI Sampaikan Belasungkawa
-
Warga Mengeluh Transportasi Publik Dibatasi, Mahfud MD: Sabar
-
Ribuan Warga China Banyak Ajukan Perpanjang Izin Tinggal Darurat di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik