SuaraJawaTengah.id - Sayur lodeh dipercaya bisa menolak nasib sial wabah virus corona. Sehingga, seluruh pegawai Pemerintah Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, sarapan menu sayur lodeh di pendapo kelurahan setempat, Senin (23/3/2020).
Sayur lodeh yang dijadikan menu sarapan tolak bala virus corona itu terdiri dari berbagai sayuran, kluwih, cang gleyor, terung, kulit melinjo, waluh (labu kuning), daun melinjo, dan tempe.
Buah semangka dijadikan sebagai pencuci mulut. Lurah Gandekan, Arik Rahmadani, mengatakan sarapan bersama ASN, TKPK, linmas, dan pengangkut sampah Gandekan untuk tolak bala dari penyakit, bencana alam, termasuk virus corona.
Ia berharap sekitar 40 karyawan Kelurahan Gandekan selalu sehat.
“Tugas kami masih banyak karena sebagai garda depan memberantas virus corona di wilayah Gandekan. Kami selalu berhadapan langsung dengan masyarakat ketika memberikan pelayanan,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin (23/3/2020).
Arik menjelaskan sarapan pagi itu dengan menu sayur lodeh itu dilakukan setelah ia mendapatkan pesan melalui broadcast WhatsApp Group.
“Kami kerap melakukan makan bersama setelah kerja bakti, karyawan yang ulang tahun, dan siaga banjir. Komposisi sayuran memiliki makna yang berbeda,”ujarnya.
Seperti diberitakan, sayur lodeh tujuh warna yang diklaim mampu menghilangkan atau sebagai tolak bala pagebluk corona sempat viral di media sosial. Resep sayur lodeh itu disebut-sebut berasal dari Keraton Ngayogyakarta.
Adapun bahan yang diperlukan untuk membuat sayur lodeh tujuh warna itu adalah kluwih, kacang panjang (cang gleyor), terung, kulit melinjo, daun melinjo muda, labu kuning (waluh), dan tempe.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Polisi Paksa Tutup Warung Kopi di Gresik
Setiap bahan tersebut memiliki makna tersendiri. Berdasarkan informasi viral di media sosial, berikut makna di balik bahan sayur lodeh tujuh warna yang diklaim mampu mengatasi pagebluk atau sebagai tolak bala corona
Sarapan sayur lodeh para pegawai Kelurahan Gandekan dilakukan sehari setelah wilayah itu diserang informasi hoaks soal penjemputan pasien. Informasi yang disertai rekaman video itu bahkan mencantumkan ajakan untuk sementara tidak mengunjungi Gandekan.
Belakangan diketahui, peristiwa dalam video yang disebar dan meresahkan masyarakat Gandekan itu ternyata terjadi di Jakarta Pusat.
Berita Terkait
-
Cegah Penyebaran Corona, Polisi Paksa Tutup Warung Kopi di Gresik
-
Pasien Positif Virus Corona Tersebar di 19 Kelurahan Surabaya
-
6 Dokter Meninggal karena Virus Corona Covid-19, IDI Sampaikan Belasungkawa
-
Warga Mengeluh Transportasi Publik Dibatasi, Mahfud MD: Sabar
-
Ribuan Warga China Banyak Ajukan Perpanjang Izin Tinggal Darurat di Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota