SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tak setuju dengan istilah lockdown yang dipakai oleh Pemkot Tegal beberapa waktu lalu. Menurut orang nomor satu Jateng itu, yang dilakukan Pemkot Tegal bukan lockdown, melainkan isolasi terbatas.
Hal tersebut diungkapkannya, karena Ganjar beranggapan, terbukti masih ada warga yang boleh ke luar rumah. Jadi, apa yang terjadi tidak seseram seperti yang diberitakan. Pemkot Tegal hanya melakukan isolasi terbatas agar warga Tegal tidak bergerak bebas.
"Tidak lockdown, saya sudah konfirmasi ke Wali Kota Tegal terkait keputusan tersebut," jelasnya kepada awak media, Jumat (27/3/2020).
Ganjar meminta agar Bupati/Wali Kota untuk berhati-hati dalam menyikapi persoalan Corona. Ganjar meminta agar para pemimpin daerah tidak menggunakan kata lockdown. Menurutnya, kata lockdown membuat masyarakat resah.
Baca Juga: Gagal Mudik Lebaran, Bos Warteg di Depok Sedih Kampungnya Di-Lockdown
"Jangan pakai kata lockdown, masyarakat bisa resah karena kta itu," katanya.
Meski tak setuju dengan istilah lockdown yang diberlakukan Pemkot Tegal, Ganjar malah mendukung upaya isolasi kampung yang dilakukan oleh Pemkot Tegal.
"Untuk hal itu, saya mendukung secara penuh. Isolasi kampung yang dilakukan oleh Pemkot Tegal itu bagus," paparnya.
Untuk diketahui, Wali Kota Tegal Dedi Yon Supriyono menyatakan Kota Tegal menjadi kota darurat, usai warganya positif terinfeksi Virus Corona.
Pemkot Tegal akan melakukan fully local lockdown untuk mengurangi penyebaran covid-19. Local lockdown tersebut akan dilakukan mulai 30 Maret sampi 31 Juli 2020 mendatang.
Baca Juga: Cegah Perantau Jabotabek Mudik, Jadi Dalih Pemdes Purwonegoro Lockdown Desa
“Seluruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk,” tegas Dedy Yon.
Ia menambahkan, pihaknya hanya membuka jalur provinsi dan nasional. “Itu beratnya MBC beton kurang lebih dua ton, jadi warga tidak akan menggeser,” paparnya dalam jumpa pers.
Ia berharap masyarakat Tegal bisa memahami kondisi tersebut. Dedy Yon juga mendoakan pasien positif corona agar cepat pulih.
“Ini adalah pilihan yang pahit dan saya juga dilema. Jika disuruh memilik, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka,” tutupnya dalam jumpa pers di pendapa Balai Kota Tegal.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Ganjar Pranowo: untuk Suara.com Selamat Ulang Tahun yang ke-11, Tetap Kritis dan Mencerdaskan!
-
Diajak Berandai-andai Jadi Presiden, Kocaknya Ganjar Pranowo: Kan Sudah Kalah, Saya Lowbat
-
Momen Lucu Bocah SD Minta Tanda Tangan Tarawih Ke Ganjar di Masjid UGM
-
Ganjar-Anies Kompak Jadi Pembicara di Masjid UGM, Netizen Senggol Jokowi: Kok Nggak Pernah...
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang