SuaraJawaTengah.id - Wabah pandemi corona yang merebak di Indonesia belum menunjukkan penurunan kasus. Dampak kini makin dirasakan masyarakat.
Sebagian masyarakat memang bisa bekerja dari rumah, namun tidak sedikit orang harus tetap berada di jalanan untuk mengasi rejeki agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bahkan, sebelum adanya virus corona, masih ada warga di sekitar kita yang sebenarnya sangat kesulitan agar tetap bisa makan sehari sekali. Keadaan ini makin buruk saat virus corona melanda, pendapatan turun, namun potensi tertular virus corona tetap besar.
Istilah, "keluar rumah meninggal karena corona, diam di rumah mati karena lapar," nampaknya benar-benar terasa bagi sebagian warga di negara Indonesia. Khususnya kawasan menengah ke bawah.
Baca Juga: Mulai 30 April, TikTok Larang Anak di bawah 16 Tahun Gunakan DM
Hal inilah yang mungkin ditunjukkan dalam unggahan akun Twitter @Annssamn_ yang menunjukkan seorang bapak-bapak penjual keset yang biasa menjajakan barang jualannya sekitar jalan Tol tak jauh dari Taman Tirto Agung.
"Buat temen-temen yang masih di Tembalang aku mau cerita sedikit yang mungkin bisa mengetuk hati kalian, tentang Bapak Ramah Penjual Keset ini," tulis akun tersebut.
Dalam unggahan tersebut menunjukkan foto seorang laki-laki yang berada di terowongan, tepatnya seorang penjual keset. Si pengunggah juga menunjukkan tangkapan layar status temannya yang secara garis besar menceritakan tentang bapak tersebut.
"Jadi kemarin sekitar jam 10 malam, aku muter-muter Tembalang nyari kopi. Kemudian pas aku muter lewat terowongan aku liat bapak-bapak jualan keset. Aku lewat, udah itu aku balik lagi ternyata bapaknya masih ada disitu. Takut kukira bapaknya ketiduran, kusamperin. Harga kesetnya itu antara 5-25 ribu, sedangkan biaya dia untuk naik ojek langganannya sampai 60 ribu. Hari ini dia baru dapet 10 ribu. Yuk temen-temen di Tembalang dibantu larisin dagangan bapak ini," tulis dalam tangkapan layar tersebut.
Akun @Annssamn_ juga menuliskan, saat temannya bercerita sambil menangis, mengisahkan cerita hidup tentang penjual keset tersebut.
Baca Juga: Lukman Niode Tutup Usia karena Corona, KONI: Indonesia Kehilangan Legenda
"Dengan raut muka lelah mata merah berair dan sudah sepuh bapak ini masih semangat tiap hari berjualan Keset, dari rumahnya yang agak jauh dari Tembalang. Dengan harga Keset yang murah banget dan penghasilan yang gak sebanding," ujarnya.
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!
-
Waspada Leptospirosis! RSUD Cepu Ingatkan Potensi Wabah di Musim Hujan