Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 23 April 2020 | 07:10 WIB
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraJawaTengah.id - Seorang kakek asal Dukuh Muning , Desa Dlingo, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah bernama Tri Joko (82) yang hilang selama lebih dari dua bulan akhirnya ditemukan pada Rabu (22/4/2020).

Kakek Tri ditemukan sudah jadi tulang belulang di gorong-gorong saluran air sekitar 500 meter dari lokasi perkiraan ia terjatuh.

Dilansir Solopos.com, berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Rabu, baju dan tulang-tulang belulang Tri Joko ditemukan seorang warga Desa Gumuk Rejo, Kecamatan Teras, Boyolali.

Orang tersebut pada Rabu sekitar pukul 09.00 WIB tengah menyusuri saluran air menemukan ada sumbatan yang menghambat aliran air. Setelah didorong menggunakan bambu, sumbatan itu ternyata baju dan tulang belulang.

Baca Juga: Daftar Luka Mayat Wanita Tewas Digorok di Apartemen Puncak Permai

Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, menginformasi penemuan tulang belulang kakek-kakek yang dilaporkan hilang sejak 11 Februari 2020 lalu itu. Saat ini, tulang belulang Tri Joko itu sudah dievakuasi.

Diketahui, Tri Joko dilaporkan hilang pada Selasa (11/2/2020) sore. Saat itu, Tri Joko pamit pergi ke sawahnya namun hingga sore tak kunjung.

Padahal saat itu turun hujan deras. Kakek asal Boyolali itu diduga jatuh dan hilang terbawa aliran Sungai Pepe di Dukung Muning karena lokasi sawahnya berada tak jauh dari sungai tersebut.

Hujan membuat Kali Pepe tersebut banjir. Tri Joko yang saat itu terjebak hujan di sawah diduga terseret arus dan tak kembali.

Keluarganya telah melaporkan kejadian ini ke aparat berwajib dan membuat pengumuman di media sosial. Pencarian yang dilakukan mulai Rabu (12/2/2020) dengan menyisir beberapa lokasi.

Baca Juga: Tewas Digorok di Apartemen, Mayat Ika Puspita Sari Diautopsi

Aliran Kali Pepe di Desa Dlingo disisir ke timur hingga Dukuh Jalinan, Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, untuk mencari kakek-kakek Boyolali yang hilang tersebut. Pencarian juga dilakukan di Bendungan Gisik, Bangak, Banyudono, tiga hari sejak Tri Joko hilang.

Terakhir pencarian dilakukan sampai di Desa Ngasem, Colomadu. Berbagai upaya dilakukan seperti mendirikan posko siaga dan memasang jaring di jembatan yang dilalui Sungai Pepe.

Hingga hari ketujuh pencarian, Senin (19/4/2020), jasad Tri Joko tak juga ditemukan hingga akhirnya pencarian dihentikan.

Load More