Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 29 April 2020 | 13:49 WIB
(Twitter/@WagimanDeep212)

"Intinya kalau terlalu mengikuti di medsos ya nanti tidak akan berbuat. Karena memang riil yang ada di dunia maya itu berbeda dengan apa yang saya lakukan. Dan ini benar-benar dimanfaatkan seseorang dan saya tahu persis yang melakukan ini semuanya," katanya.

Sri Mulyani enggan menjelaskan lebih lanjut pihak yang dimaksudnya. Terkait ada atau tidaknya upaya hukum, Sri Mulyani menuturkan akan melihat perkembangan lebih lanjut.

"Itu internal, nanti akan kami lakukan sendiri. Kami lihat perkembangan," jelasnya.

Dia mengakui ada botol hand sanitizer dengan stiker gambar foto dirinya selaku Bupati Klaten yang tertempal pada botol berukuran 100 mililiter. Dia menjelaskan hand sanitizer itu dibagikan ke masyarakat.

Baca Juga: Viral Hand Sanitizer Bersticker Bupati Klaten, Begini Klarifikasinya

"Hand sanitizer yang besar itu (bergambar foto dirinya sebagai bupati) sasarannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Dan yang besar itu biasa saya berikan saat saya di lapangan. Ada orang yang membutuhkan, saya bagikan satu-satu," kata dia.

Mulyani menegaskan pengadaan hand sanitizer dengan botol berstiker gambar foto dirinya merupakan pengadaan pribadi atau tidak menggunakan dana APBD.

"Itu pengadaan non APBD dan itu pribadi. Sementara ini yang bersumber dari APBD itu ada di Dinkes dan didistribusikan ke puskesmas dan rumah sakit," jelasnya.

Sementara untuk paket sembako yang dialokasikan menggunakan dana APBD melalui belanja tidak terduga, selama ini diberikan kepada orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang tanpa gejala (OTG).

"Kalau yang saya bagi ke tukang becak, ojol, serta pedagang kantin itu semua non APBD. ada yang pribadi dan sukarelawan serta donatur."

Baca Juga: Hand Sanitizer Berstiker Bupati Klaten, Laode: Bupati Tanpa Rasa Malu

Load More