SuaraJawaTengah.id - Warga Sukoharjo sudah kehabisan uang untuk bertahan hidup selama wabah virus corona. Mereka pun ramai-ramai menggadaikan barang pribadi, terutama gadai emas.
Hal itu dilakukan demi bertahan hidup di tengah pandemi virus corona. Puluhan masyarakat mengantre di ruang pelayanan nasabah Kantor Pegadaian Cabang Sukoharjo.
Mereka duduk di depan loket pelayanan nasabah sembari menunggu antrean transaksi gadai emas.
Berbagai cara dilakukan masyarakat demi kelangsungan hidup akibat wabah virus corona. Mereka terpaksa menggadaikan barang berharga untuk mendapatkan uang agar bisa menambal kekurangan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tak hanya logal mulia atau emas, layanan gadai emas di Sukoharjo juga melayani gadai peralatan elektronik dan kendaraan bermotor demi mendapatkan uang.
“Saya ingin menggadaikan perhiasan emas untuk membayar angsuran KPR [kredit pemilikan rumah] dan mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata seorang nasabah asal Kelurahan Banmati, Kecamatan Sukoharjo, Warsini, Rabu (6/5/2020).
Warsini sehari-hari membuka usaha warung makan di wilayah Kecamatan Tawangsari. Sejak pertengahan April, Warsini terpaksa menutup warung makan akibat wabah virus corona. Dia tak mendapat penghasilan selama kurang lebih dua bulan. Penghasilan suaminya yang bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik tekstil di Sukoharjo tidak mencukupi kebutuhan hidup.
Warsini memiliki tanggungan angsuran KPR yang wajib dibayar setiap bulan.
“Saya berembuk dengan suami sebelum menggadaikan kalung emas. Mau tak mau, ini solusi untuk bertahan hidup akibat pandemi Covid-19,” papar dia.
Baca Juga: Cardetti Lebih Pilih Ronaldinho Daripada Messi, Kenapa?
Pernyataan senada diungkapkan nasabah lain asal Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo Ningrum. Dia terpaksa mengambil jalan gadai cincin emas pemberian orang tuanya di Pegadaian Sukoharjo.
Ningrum mengaku bingung bagaimana mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari setelah dirumahkan oleh perusahaannya beberapa pekan lalu.
Dia berharap wabah Covid-19 segera berakhir sehingga dirinya bisa segera bekerja dan mendapatkan penghasilan setiap bulan, serta tak perlu gadai emas.
“Mudah-mudahan [wabah Covid-19] tak sampai Desember. Dampak ekonomi wabah Covid-19 dirasakan masyarakat menengah ke bawah,” ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik