SuaraJawaTengah.id - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan tidak akan menolak para pemudik yang datang ke wilayahnya. Bahkan Joko menyatakan menjamin pemudik yang sudah sampai di perbatasan Wonogiri tak akan dihalau atau diminta putar balik.
Mereka dipersilakan menuju tempat tujuan dengan syarat harus disiplin menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona (Covid-19), seperti karantina mandiri. Bupati Joko memastikan aparat Polres Wonogiri yang bertugas di pos komando (posko) terpadu perbatasan tak menghalau pemudik.
Lelaki yang akrab disapa Jekek itu saat ditemui Solopos.com (jaringan Suara.com) di Sekretariat Daerah (Setda), belum lama ini, menyampaikan dirinya tetap memegang prinsip tak menolak pemudik, karena mereka adalah warganya.
Mereka kembali pulang ke kampung halaman untuk melanjutkan hidup, lantaran di perantauan tak lagi bisa bekerja. Bagi mereka berada di kampung sangat membagiakan meski hanya makan nasi dengan sambal bawang bersama keluarga.
Baca Juga: Bantu Warga Sediakan Air Bersih, ITNY Perbaiki Saluran Air di Wonogiri
“Apa pun risikonya itu masyarakat kami, akan kami terima dengan semua konsekuensinya. Soal pencegahan penularan Covid-19 menjadi tanggung jawab semua pihak. Masyarakat harus menjaga sikap [disiplin laksanakan protokol], tokoh masyarakat intensif mengedukasi, pemerintah harus melahirkan kebijakan. Kalau ini berjalan dengan baik [wabah Covid-19] akan selesai,” ucap Bupati.
Bupati membantah informasi yang menyebut pemudik dihalau atau diminta putar balik saat akan masuk Wonogiri. Dia menjamin hal tersebut tidak ada di Wonogiri. Dia mengklaim Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Polres Wonogiri dalam satu koordinasi.
Sebelumnya, Bupati dan Kapolres sudah berkoordinasi membahas ihwal hal tersebut. Kebijakan tak menghalau pemudik sudah disepakati bersama. Joko meyakini petugas mengaplikasikan kebijakan itu, karena polisi di lapangan mematuhi pimpinan.
Bahkan, dia mempersilakan kepada siapa pun untuk mengecek kegiatan di posko terpadu untuk membuktikan polisi menghalau pemudik atau tidak.
“Yang dihalau adalah orang yang masuk Wonogiri dengan tujuan tidak jelas atau tidak penting. Misalnya mau berekreasi atau memancing. Kalau pemudik, saya jamin tidak akan dihalau,” imbuh Bupati.
Baca Juga: Sosok Polisi Ganteng Pintar Mengaji di Wonogiri, Fasih Baca Ar-Rahman
Pantauan Solopos.com di Posko Terpadu Nambangan, Selogiri, beberapa waktu lalu, aparat Polres Wonogiri mendapati empat mobil travel yang mengangkut puluhan pemudik dari Jakarta dan sekitarnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang