SuaraJawaTengah.id - Beredar rekaman video di media sosial yang menampilkan seorang bocah memukul temannya. Peristiwa dalam video itu dilaporkan terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
Terkait hal ini, Kapolsek Tuntang, Semarang AKP Nurkholis mengatakan aksi bocah hajar temannya yang viral di media sosial itu hanya guyonan belaka karena keduanya memiliki hubungan saudara. Dari video yang beredar, menurutnya, hanya adegan akhir saja yang diambil.
“Itu video yang meng-videokan bukan bapaknya, tapi kakaknya. Sebelumnya mereka itu guyon-guyon, gelut-gelutan tapi terus diambil bagian akhir saja. Diambil adegan terakhir saja. Jadi, itu istilahnya gojekan. Itu mereka juga masih saudara-saudara semua. Kakak beradik [sepupu],” kata dia seperti diwartakan Solopos.com, kemarin.
Ia menegaskan tidak ada aksi kekerasan yang dilakukan oleh dua bocah tersebut. Nurkholis mengklaim mereka hanya main bersama selayaknya anak kecil tanpa ada unsur kekerasan.
Padahal dari video yang beredar, tampak si bocah yang lebih besar memukul si bocah yang lebih kecil dengan keras. Pelaku juga menendang korban berulang kali. Namun kapolsek menegaskan video itu tak utuh.
“Sekarang di sini [Mapolsek Tuntang] semua. Ini kita mediasi, dari PPA, Pemerintah Kecamatan, Polres di mediasi di sini. Jadi biar tahu ceritanya seperti apa. Karena video beredar akan diambil serunya [bagian akhir] saja. Tapi tidak ada kekerasan, hanya main bareng,” lanjutnya.
Main Bersama Lagi
Bocah yang sempat dikira hajar temannya ini ternyata juga telah main bersama kembali. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah ketika meninjau ke rumah mereka.
“Dari yang saya tangkap, mereka baik-baik saja. Sudah bermain bersama dan di rumah itu juga,” kata dia.
Baca Juga: Jokowi Minta Rakyat Tenang Hadapi Corona: Kepanikan Adalah Separuh Penyakit
Datang ke kediaman dua bocah tersebut, Romlah ingin memastikan mereka sudah mendapatkan hak-haknya, termasuk hak untuk aman maupun selamat.
“Kami datang untuk memastikan apakah anak-anak itu sudah mendapatkan haknya, hak untuk aman, hak untuk selamat, hak untuk bermain. Video itu mungkin tidak lengkap ya, setelah penelusuran konteksnya bermain,” katanya, kemarin.
Berita Terkait
-
Viral Video Tenaga Medis Tiru Power Rangers, Najwa Shihab Ikut Memuji
-
Viral Transaksi Tokek Rp 10 Miliar, Harga Satu Ons Mencapai Ratusan Ribu
-
Kreatif! Anak Kos Ini Manfaatkan Lilin dan Kaleng untuk Makan
-
7 Kejadian Viral Gegara Lockdown, Salah Satunya Kursi Bioskop Jamuran
-
Viral! Ditilang karena Tak Pakai Helm, Polisi dan Pengendara Motor Cekcok
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC