SuaraJawaTengah.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) akan menindaklanjuti terkait banyaknya kasus monyet liar yang ada di Taman Balekambang. Mereka akan memasang perangkap untuk menangkap monyet liar ini.
Kepala BKSDA Jawa Tengah Darmanto mengatakan, disiapkan tiga perangkap kandang yang akan dipasang. Saat ini terpantau tujuh ekor monyet yang teridentifikasi berkeliaran di kawasan ini.
"Kami tadi sudah diajak koordinasi dengan pihak pengelola Balekambang terkait hal ini," ucap Darmanto saat ditemui di Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/6/2020).
Rencananya, monyet yang akan ditangkap ini akan dilepas di kawasan konservasi BKSDA. Diperkirakan salah satu lokasi yang bisa menjadi rumah baru bagi monyet liar ini yakni di Air Terjun Grojogan Sewu.
"Tidak menutup kemungkinan di lokasi cagar alam lainnya yang ada di Soloraya," ucapnya.
Namun untuk melepasliarkan monyet ini, BKSDA harus membuat kajian terlebih dahulu terkait daya dukung lokasi dan pakan. Supaya di kemudian harinya tidak terjadi konflik.
"Kami lihat dulu lokasinya, dapat menampung berapa. Kalau misalnya hanya lima, sisanya akan kami tempatkan di TSTJ," ucapnya.
Monyet liar yang ada di Taman Balekambang merupakan jenis monyet ekor panjang. Hewan ini bukan merupakan hewan yang dilindungi. Namun hewan ini tergolong satwa Appendix II CITES 2009, yaitu jenis satwa yang boleh dimanfaatkan tetapi dari hasil budidaya.
"Biasanya monyet ini konflik dengan manusia. Makanya kami selamatkan," ucapnya.
Baca Juga: Dianggap Ganggu Pemukiman, Monyet Liar di Taman Balekambang Bakal Ditangkap
Untuk diketahui, selama masa pandemi, Taman Balekambang ditutup sehingga membuat monyet liar di kawasan tersebut kelaparan dan sering menyambangi pemukiman warga. Lantaran itu, pihak pengelola akan menggandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah untuk menangkap kawanan monyet liar tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balekambang Sumeh mengatakan, selama ini monyet yang ada di Balekambang merupakan monyet liar. Sehingga pihak pengelola tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk makan monyet tersebut.
”Mereka datang dan pergi, sebab mereka monyet liar dan bukan satwa koleksi di Balekambang,” ucap Sumeh saat ditemui di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020).
Kontributor : Rara Puspita
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025